GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sofyan Jusuf seorang penjaga sekolah di SDN 6 Kota Gorontalo kini bisa merasakan menjadi seorang PPPK setelah lama menjadi penjaga sekolah.
Tepatnya pada 1 Oktober kemarin ka Opi (panggilan akrab) bisa merasakan kebahagiaan setelah 20 tahun penjaga sekolah. Kebahagiaan itu tergambar dari raut wajah ka Opi karena bisa mengubah statusnya ke PPPK.
Pria berusia 58 tahun yang bekerja sejak 2005 disekolah tersebut mengungkap sedikit kisahnya. Ka Opi menceritakan awal karirnya bekerja ia hanya menerima upah sebesar Rp150 Ribu. Tinggal dan makan hampir setiap hari di lingkungan sekolah sudah menjadi kebiasaannya.
Tak hanya bekerja sebagai penjaga sekolah, ia juga sering kali mendapat tawaran bekerja sebagai buruh bangunan jika dipanggil oleh beberapa masyarakat.
Saat itu berapapun upah yang diberikan, Ka Opi menerimanya dengan lapang dada dengan tujuan membantu serta mencari penghasilan.
Dengan sedikit keterbatasan tidak bisa mendengar (tunarungu) tidak menyurutkan semangat Ka Opi dalam menjalani kehidupan.
Sering kali ka Opi menghabiskan waktunya dengan balik ke Keluarganya yang berada di Kabupaten Gorontalo yakni di Kecamatan Telaga Biru, Kelurahan Ulapato.
Ka Opi sering menggunakan sepeda miliknya yang menjadi kendaraan satu-satunya yang digunakan untuk transportasi pergi pulang ke keluarganya.
“Kalau saat libur Sabtu dan Minggu saya biasanya ke keluarga saya menggunakan sepeda tersebut.
Saat ini gajinya di sekolah mampu menghidupi dirinya sendiri. Namun dengan terangkat menjadi PPPK menambah kebahagiaan tersendiri bagi Ka Opi.
Pengabdiannya selama ini tidak sia-sia, dirinya sangat bersyukur terhadap Pemerintah Kota Gorontalo yakni Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea yang mengangkatnya menjadi PPPK.
“terima kasih pak Adhan Dambea,” tegas Ka Opi diwawancarai. (Putra/Gopos)








