GOPOS.ID, GORONTALO – Dua terdakwa kasus pemberian kredit investasi dan modal kerja, kepada Bank Sulawesi Utara – Gorontalo (Sulutgo/BSG) Cabang Limboto Tahun 2015 yakni Arfan Igirisa dan Albert Hany Kaloh divonis 9 tahun dan 3 tahun penjara.
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo, Armen Wijaya mengungkapkan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Gorontalo telah dilaksanakan sidang perkara tindak pidana khusus dengan nama terdakwa yakni Arfan Igirisa dengan agenda pembacaan putusan, terkait dengan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit investasi pada Bank Sulutgo Cabang Limboto tahun 2015-2016.
“Amar putusan yang diputus Majelis Hakim yakni menyatakan terdakwa Arfan Igirisa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana Korupsi,” ungkapnya Armen, Kamis (23/12/2021).
Armen menjelaskan, Arfan terbukti secara sah melanggar pasal sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1, Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP, sebagaimana pada Dakwaan Primair Penuntut Umum.
Baca Juga: Kejari Limboto Tahan Satu Tersangka Baru Kasus Korupsi BSG Cabang Limboto
“Dalam hal ini terdakwa divonis pidana penjara selama 9 tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp.650.000.000. subsidair 6 bulan kurungan,” katanya.
“Dan terdakwa juga dibebankan membayar uang pengganti sebesar Rp. 13.592.563.395 dan dalam hal ini terdakwa mengajukan Banding,” imbuhnya.
Sementara itu untuk terdakwa kedua atas nama Albert Hany Kaloh dinyatakan melanggar pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1, Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP dalam dakwaan subsidair.
“Dalam hal ini terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 3 tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp.150.000.000, subsidair 6 bulan kurungan,” ucapnya.
“Sementara dalam kasus ini pihak terdakwa menyatakan pikir-pikir,” tandasnya. (Putra/Gopos)
Baca Juga: Seorang Pria Curi Kotak Amal di Masjid, Tinggalkan Surat yang Isinya Bikin Terharu