GOPOS.ID, GORONTALO– Menjelang pemberangkatan calon jamaah haji, tim kesehatan yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus melakukan pemeriksaan ketat terhadap kondisi kesehatan jamaah.Â
Kepala Balai Karantina Kesehatan Gorontalo, Suprapto,SKM, M.Kes(Epid), menyampaikan bahwa proses evaluasi ini bertujuan untuk memastikan seluruh jamaah benar-benar layak terbang dari segi kesehatan, Senin (19-5-2025).
“Dari sisi kesehatan, kami ingin menilai kembali kelayakan jamaah yang sebelumnya telah dinyatakan istitha’ah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,” ujar SupraptoÂ
Pemeriksaan akhir ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit menular yang mungkin belum diketahui sebelumnya, seperti konjungtivitis (radang mata), cacar air, hingga tuberkulosis (TBC).Â
Jika ditemukan penyakit semacam ini, maka jamaah akan ditunda keberangkatannya demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Tim kesehatan yang bertugas berjumlah sekitar 85 personel yang terdiri dari petugas Balai Karantina Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit Aloei Saboe, serta sejumlah puskesmas.
“Walaupun kami hanya memberikan rekomendasi, namun keputusan tersebut tetap menjadi pertimbangan utama PPIH dalam menentukan keberangkatan jamaah,” tegas Suprapto.
Ia menambahkan bahwa gangguan kesehatan mental juga menjadi perhatian serius. Jamaah dengan kondisi mental yang tidak stabil akan sangat berisiko saat menjalankan ibadah haji, bahkan bisa mengganggu jamaah lain.
Selain itu, Suprapto mengimbau agar seluruh calon jamaah menjaga kondisi tubuh selama masa tunggu pemberangkatan. Mengingat suhu ekstrem di Tanah Suci, ia menyarankan jamaah untuk menjaga pola makan, istirahat yang cukup, serta rutin mengonsumsi obat pribadi seperti untuk kolesterol atau tekanan darah tinggi sesuai anjuran dokter.
Pemeriksaan kesehatan ini diharapkan menjadi benteng awal untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan aman dan lancar, baik bagi jamaah maupun petugas pendamping. (Eci/MG/Gopos).