GOPOS.ID, GORONTALO — Cahaya lampu sorot menerangi hamparan semen basah di malam hari. Suara sekop berpadu dengan langkah prajurit yang terus bekerja hingga pukul 21.05 WITA.
Di Desa Tonala, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, anggota Satgas TMMD ke-126 Kodim 1315/Gorontalo tetap bersemangat menuntaskan pekerjaan pengecoran jalan rabat beton.
Keringat yang menetes di antara cahaya malam bukan tanda kelelahan, melainkan bentuk cinta terhadap bangsa. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kali ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga wujud nyata pengabdian dan kemanunggalan antara TNI dan masyarakat.
Sebelumnya, jalan di Desa Tonala kerap becek saat hujan turun. Kini, di bawah kerja sama prajurit dan warga, rabat beton mulai memanjang kokoh. Warga tak lagi harus melintasi lumpur saat beraktivitas, sementara anak-anak bisa berangkat sekolah dengan aman dan nyaman.
“Jalan ini menjadi nadi kehidupan baru bagi kami. Sekarang kami lebih mudah membawa hasil panen ke pasar,” ujar Udin Polimbato, salah satu warga Desa Tonala.
Pekerjaan malam hari dilakukan agar masyarakat segera menikmati hasil pembangunan. Para prajurit TMMD bekerja tanpa menunggu perintah tambahan. Mereka memahami bahwa setiap jam di lapangan adalah bentuk tanggung jawab dan dedikasi untuk kemajuan desa.
Malam itu, warga datang bergantian membawa air, pasir, dan makanan sederhana. Tidak ada batas antara loreng dan pakaian warga desa. Semua menyatu dalam semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“TMMD ini bukan hanya membangun jalan, tapi juga memperkuat ikatan antara rakyat dan TNI. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan utama bangsa,” kata Danramil Telaga Biru Kapten Inf Andi Prawira di lokasi kegiatan.
Kini, setiap meter jalan rabat beton yang mengering menyimpan cerita perjuangan. Anak-anak berlari di atasnya dengan gembira, menandai babak baru kehidupan di Desa Tonala. Selain memperlancar akses antar dusun, pembangunan ini juga meningkatkan aktivitas ekonomi warga.
Hasil panen petani kini lebih mudah diangkut, ibu-ibu lebih cepat ke pasar, dan kendaraan desa bisa melintas tanpa hambatan. Bagi masyarakat, jalan ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan simbol kemajuan dan kemandirian.
Prajurit TMMD tidak menghitung waktu. Dari pagi hingga malam, mereka bekerja dengan sepenuh hati. Bagi mereka, menjaga rakyat bukan hanya tentang keamanan, tetapi juga memastikan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.
Pembangunan fisik hanyalah langkah awal. Yang sesungguhnya dibangun melalui TMMD adalah karakter bangsa kerja keras, disiplin, dan cinta tanah air.
Saat malam semakin larut, cahaya lampu di lokasi proyek tetap menyala seperti bintang di bumi Tonala. Di tengah debu dan adukan semen, tersimpan kisah pengabdian dan ketulusan tanpa pamrih.
Pengecoran rabat beton itu pun berakhir dengan rasa syukur dan kebanggaan. Jalan baru bukan hanya menghubungkan dusun, tetapi juga mempererat tali antara rakyat dan negara. Dari Desa Tonala, cahaya pengabdian Satgas TMMD terus menyala menuntun langkah Indonesia menuju masa depan yang lebih terang. (Isno/gopos)








