GOPOS.ID – Remaja 17 tahun bernama Putri Ariani berhasil membanggakan Indonesia.
Mengikuti ajang pencarian bakat America’s Got Talent (AGT) di Amerika Serikat (AS), anak berkebutuhan khusus (ABK) tunanetra tersebut berhasil mendapatkan golden buzzer atau tiket emas untuk langsung mengikuti semifinal AGT dari Simon Cowell karena keindahan suaranya. Dia pun mendapat standing ovation dari ribuan menonton di Los Angeles (LA) tersebut.
Putri ternyata saat ini masih menempuh pendidikan sebagai siswa kelas XI di Sekolah Menengah Musik (SMM) atau SMKN 2 Kasihan, Bantul. Mengambil kelas Mayor Flute, Putri Ariani merupakan satu-satunya siswa difabel di kelas X.
Namun di tengah keterbatasan fisiknya, Putri memiliki prestasi yang luar biasa. Sebelum tampil di America’s Got Talent, remaja kelahiran Riau itu pernah menjadi pemenang di Indonesia’s Got Talent pada 2014. Ia juga pernah membawakan lagu “Song of Victory” saat pembukaan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan menjadi finalis The Voice Kids musim kedua.
“Iya, putri siswa kami kelas sebelas. Sebentar lagi naik kelas. Sampai ke America’s Got Talent itu tidak terkatakan kebanggaannya,” papar Kepala SMM/SMKN 2 Kasihan, Agus Suranto saat dikonfirmasi, Rabu (07/06/2023) mengutip dari laman suarajogja.id.
Menurut Agus, meski sarat prestasi, Putri merupakan siswi yang rendah hati. Laiknya pelajar lainnya, dia bisa mengimbangi ketrampilannya dalam bermusik sekaligus dalam bidang akademik.Â
Putri juga disebut pintar, terampil dan cerdas dan mampu membaca iklim, situasi dan zona saat ini. Selain Putri, SSM juga memiliki satu siswa difabel tunanetra di kelas X.Â
Dia banyak belajar instrumen lain meski di sekolah memilih Flute sebagai kelas utamanya. Hal ini seiring kesempatan sekolah yang membebaskan siswanya untuk belajar dan mengekspos musik seluas-luasnya.
Dalam kesehariannya pun, dia banyak berkawan dengan teman-teman lainnya. Putri banyak dibantu untuk bisa beraktivitas di sekolah karena keterbatasan penglihatannya.
“Setelah diantar orang tua ke sekolah, teman-temannya langsung membantu putri jalan di kelas. Putri anak yang tidak caper, tidak menonjol meski punya banyak prestasi, banyak kawan yang simpati sama dia,” jelasnya.
Agus menambahkan, keberangkatan Putri ke AS sekitar Mei 2023 lalu. Dia berangkat ke LA sekitar 10 hari setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah.
Meski berada di AS, Putri tetap mengerjakan berbagai tugas yang diberikan gurunya. Hal itu sangat membanggakan sekolah karena siswinya tersebut tidak mengesampingkan sekolah untuk cita-cita lainnya.
“Dia minta izin ke sekolah [untuk ke amerika] dan memang harus harmoni [antara akademis dan lainnya]. Tapi saya bersyukur karena dia menyadari betul mengikuti pembelajaran akademis di sekolah harus juga stabil. Meski di luar negeri tetap bersekolah dan mengerjakan tugas, ada banyak solusi [belajar],” tandasnya.
Karena itu Putri yang kini sudah dikenal masyarakat dunia berkat suara indahnya, diharapkan Agus bisa tetap rendah hati dan terus belajar karena ilmu tidak habis untuk dipelajari. Setiap tantangan yang dihadapi pun perlu dijalani dan dijawab.
Apalagi dalam diskusi yang sering dilakukan Putri dengan Agus setiap minggunya, dia ingin menjadi superstar. Tak khawatir dengan keterbatasan fisiknya, Putri justru menjadi motivasi bagi banyak orang untuk meraih cita-cita tertinggi.
“Dia sudah selesai dengan dirinya sendiri, sudah memikirkan orang lain. Dia karyanya bikin sendiri, komposisi sendiri dan menyanyikannya sendiri. Di youtube banyak yang menonton,” imbuhnya. (Suara/Putra/Gopos)Â