GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Masyakarat Gorontalo mempunyai tradisi dalam menyambut isra mikraj, yaitu Me’eraji. Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, berharap anak muda Gorontalo pertahanan tradisi Me’eraji.
Tradisi atau ritual itu dilakukan secara turun temurun setiap tahunnya dengan menceritakan perjalanan Rasulullah SAW yang dikemas dengan dialeg bahasa Gorontalo. Dirinya berharap tradisi itu tetap dipertahankan oleh anak muda.
“Dalam menyabut isra mikraj masyakarat Gorontalo itu punya tradisi namanya Me’eraji, menceritakan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, dan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Itu semua dibacakan dan dilantunkan dalam bahasa Gorontalo,” kata Marten Taha itu usai mengikuti perayaan isra mikraj nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah, di masjid Baiturrahim Kota Gorontalo, Ahad (27/2/2022).
Wali Kota Gorontalo dua periode ini melanjutkan, pemerintah Kota Gorontalo mempunyai program keagamaan untuk mewujudkan masyarakat yang religius. Kegiatan-kegiatan keagamaan dimasukkan dalam kebijakan pemerintah Kota Gorontalo, sehingga pelaksanaan kegiatan keagamaan rutin dilakukan baik bersifat ritual, maupun seremonial keagamaan. Perayaan isra mikraj di Kota Gorontalo dilakukan secara serentak di seluruh masjid yang ada di wilayah Kota Gorontalo.
“Kami dari jajaran pemerintah kota Gorontalo, dalam momentum memeringati hari peristiwa isra mikraj, ini mari kita tingkatkan iman dan ketakwaan kita dalam rangka untuk bisa mencapai kemaslahatan bagi kita semua. Saya juga berharap tradisi Me’eraji tetap dijalankan oleh anak-anak muda,” pungkas Ketua DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo itu.(Sari/gopos)