GOPOS.ID, GORONTALO — Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkomitmen memperkuat sinergi dalam upaya menekan angka stunting di daerah. Kolaborasi ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Provinsi Gorontalo yang digelar di Hulonthalo Ballroom, Rabu (8/10/2025).
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan bahwa angka stunting di Gorontalo masih cukup tinggi. Berdasarkan data tahun 2023, angka stunting di provinsi tersebut tercatat mencapai 24 persen, cukup tinggi dari rata-rata nasional.
“Salah satu yang menjadi fokus kita adalah angka stunting ini masih 24 persen, jadi cukup tinggi untuk skala nasional,” ujar Gusnar dalam sambutannya.
Ia menegaskan, pemerintah provinsi terus berupaya menurunkan angka tersebut melalui langkah nyata di lapangan bersama masyarakat, tidak hanya melalui forum atau kegiatan seremonial.
Sementara itu, Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, turut menyoroti tingginya angka stunting di daerah yang dikenal kaya hasil laut tersebut. Ia menilai perlunya peran aktif masyarakat, terutama kaum perempuan, dalam mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.
“Di daerah yang begitu banyak ikannya, kok bisa stunting? Karena anak-anak hanya dikasih tahu yang penting kenyang. PKK harus bergerak bagaimana melalui kebun komunitas ini kita bisa bergerak dari ketahanan pangan, ketahanan keluarga, sampai kepada pemberdayaan ekonomi,” ujar Veronica.
Melalui kerja sama lintas sektor, Pemprov Gorontalo dan Kementerian PPPA berharap penanganan stunting dapat dilakukan lebih terarah dan berkelanjutan, dengan melibatkan peran aktif masyarakat serta lembaga perempuan di tingkat desa dan kelurahan.








