GOPOS.ID, GORONTALO – Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Gorontalo dijadwalkan digelar pada awal Maret 2020. Sejauh ini, baru ada satu kandidat yang dijagokan sebagai calon ketua pada forum pengambilan keputusan tertinggi partai berlambang Pohon Beringin tersebut.
Adalah Rusli Habibie kandidat ketua yang mendapat dukungan mayoritas pengurus DPD I maupun DPD II Partai Golkar kabupaten-kota se-Provinsi Gorontalo. Walapun begitu, Rusli yang juga masih menjabat Ketua DPD I Golkar Gorontalo itu tetap ‘membuka keran’ bagi kader Golkar lainnya.
Bahkan Rusli menegaskan bila dirinya legawa mundur apabila ada kader yang Ingin menjadi Ketua DPD I Golkar Gorontalo.
“Apabila memang ada yang bersedia dan mau jadi ketua, silakan. Saya legawa mundur,” ujar Rusli Habibie usai memimpin rapat Pleno DPD I Partai Golkar Gorontalo diperluas, Jumat (21/2/2020) dini hari.
Menurut Rusli, dalam penilaiannya banyak kader yang mumpuni. Gubernur Gorontalo itu menyebutkan beberapa nama yang dipandang layak memimpin Golkar Gorontalo. Seperti Paris Jusuf, Marten Taha, Syarif Mbuinga, Thomas Mopili, Dadang Hemeto, maupun Pedro Bau.
“Silakan teman-teman kalau yang ada mau. Bagi saya pribadi, sudah cukup. Sejak masih Pak Pakaya sampai sekarang ini,” tutur Rusli.
“Jadi kalau ada yang nantinya menyatakan diri sebelum Musda, saya siap mundur,” sambung Rusli menekankan.
Lalu seperti apa kriteria ketua umum Golkar Gorontalo dalam pandangan Rusli? Pria yang menggemari Off road itu menyatakan ada tiga. Pertama, tokoh tersebut dikenal dan mampu merangkul semua elemen pengurus. Mulai dari tingkat desa/kelurahan, hingga provinsi bahkan nasional.
“Kedua harus memiliki kemampuan finansial. Hal ini penting karena untuk melaksanakan rapat rapat seperti ini butuh biaya,” urai Rusli Habibie.
Ketiga, harus memiliki kharisma dan kewibawaan. Bagi Rusli, kewibawaan pemimpin turut menjadi salah satu cerminan kewibawaan organisasi. (Hasan/gopos)