GOPOS.ID, GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akan kembali melangsungkan prosesi wisuda tahun akademik 2023 pada Kamis, 14 September 2023. Sehari menjelang kegiatan sakral tersebut, seorang fotografer yang menawarkan jasa pemotretan wisuda mengajukan protes terhadap Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNG.
Diketahui bila sang fotografer melakukan kerja sama dengan pihak DWP UNG dalam hal penyediaan jasa pemotretan bagi wisudawan. Namun sang fotografer merasa tak puas dengan nominal pembagian pembayaran yang diberikan. Adapun nominal jasa foto untuk seorang wisudawan sebesar Rp100 ribu. Dari jumlah tersebut pihak fotografer mendapat pembayaran sebesar Rp60 ribu, sementara Rp40 ribu menjadi bagian dari DWP UNG.
Aksi protes sang fotografer terhadap pembagian nilai pembayaran itu beredar luas setelah diunggah dalam siaran langsung oleh akun facebook Herdy Herdy. Akun facebook Herdy Herdy menayangkan siaran langsung saat fotografer mendatangi kantor DWP UNG dan melontarkan kekesalannya.
“Pemerasan ini depe nama. Rp100 ribu potong Rp40 ribu, torang yang ba cetak lagi,” ujar sang fotografer dalam video tersebut.
Selain pemotongan harga, laki-laki dalam video tersebut juga ikut memprotes penempatan booth fotografi yang dinilainya tebang pilih penempatannya.
Sekretaris DWP UNG, Nova Ntobuo membantah isu pemerasan yang telah dilakukan oleh DWP UNG. Menurut Nova, DWP dan pihak fotografer telah menyetujui mekanisme pemotretan yang dilakukan di kampus. Persetujuan tersebut melingkup beberapa kesepakatan termasuk di antaranya mengenai harga Rp20 ribu yang dibeli oleh DWP dari fotografer.
“Jadi kita membeli foto dengan harga satu foto Rp20 ribu,” ujar Nova saat dihubungi gopos.id, Rabu (13/9/2023).
Tiga foto yang dibeli dengan harga Rp60 ribu inilah yang mendapat protes melalui video viral tersebut. Pasalnya, harga pemotretan yang diberikan kepada wisudawan sebesar Rp100 ribu untuk tiga foto. Sedangkan yang dibayarkan oleh DWP kepada fotografer sebesar Rp60 ribu dari tiga foto tersebut. Sisanya Rp40 ribu menjadi hak DWP. Ini yang disebut dalam video sebagai pemerasan kepada fotografer.
“Mereka tidak memberikan ke DWP. Itu teknisnya yang sudah kita atur. Cuma persoalan harga ini jika dibandingkan mereka jual ke luar pasarannya kan Rp20 ribu. Kita membeli di mereka sama. Dengan harga Rp20 ribu. Jadi kita membeli, mereka bukan menyetor,” ujar Nova.
Menurutnya, ketentuan ini telah dibahas dan telah menjadi kesepatakan antara DWP dan pihak fotografer. Termasuk di antaranya menyangkut penempatan booth foto yang menurut Nova telah melalui proses undian.
“Jadi ini sudah kita bahas bersama dan disepakati oleh kedua belah pihak. Jadi kita bahas yang disepakati oke. Mereka tanda tangan kontrak. Mereka ini (pihak yang memprotes) tidak termasuk mitra kita untuk wisuda ini tiba-tiba saja datang. Bukan mitra kita pada periode wisuda ini,” ujarnya.
Untuk informasi, pelaksanaan wisuda di Universitas Negeri Gorontalo akan berlangsung besok, Kamis 14 September 2023. Wisuda periode September ini diikuti oleh 1.130 wisudawan.(muhajir/gopos)