GOPOS.ID, GORONTALO, 4 Juni 2025 — Pasangan calon Presiden dan wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (BEM UNG) 2025, BERGEMA, tampil meyakinkan dalam debat kandidat yang digelar di Auditorium UNG, Senin, 2 Juni 2025.
Paslon BERGEMA, yang mencuri perhatian Mahasiswa UNG dengan slogan BEM BERDAYA UNG MENYALA, menyampaikan berbagai program unggulan mereka yang menekankan pada penguatan peran mahasiswa sebagai agen perubahan, transparansi birokrasi BEM, serta perluasan ruang aspirasi dan kolaborasi antarorganisasi Internal maupun Eksternal.
Dalam sesi debat yang terbagi dalam tiga segmen— Opening Statment (visi-misi), Pertanyaan Panelis, dan tanya-jawab antar paslon—BERGEMA menunjukkan konsistensi dalam menjawab pertanyaan dengan data dan jelas dengan pendekatan yang solutif.
“Mahasiswa harus dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, bukan hanya sebagai objek kegiatan, tapi sebagai mitra kritis kampus. Kami akan hadir sebagai jembatan yang responsif dan representatif,” tegas calon Presiden dan Wakil Presiden dari paslon BERGEMA dalam penyampaian visi mereka.
Dalam segmen debat mengenai isu strategis kampus, BERGEMA secara tegas menyatakan bukan soal setuju atau tidak terhadap transformasi UNG menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), yang saat ini tengah menjadi perhatian utama civitas akademika.
“Kami melihat PTNBH sebagai peluang emas untuk mendorong otonomi kampus yang lebih progresif, fleksibilitas dalam pengembangan program, dan peningkatan daya saing UNG secara nasional maupun internasional,” ujar Pasangan Calon BERGEMA.
Namun, mereka menekankan bahwa PTNBH harus diiringi dengan pengawasan ketat dan keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses transisinya. Menurut mereka, PTNBH bukan sekadar perubahan administratif, tetapi membawa implikasi langsung terhadap pembiayaan, kebijakan akademik, dan tata kelola lembaga kampus.
“ini bukan soal mendukung atau tidaknya PTNBH, Akan Tetapi mengawal agar tidak ada kebijakan yang menjauhkan mahasiswa dari akses pendidikan. Transparansi dan partisipasi mahasiswa adalah kunci,” tegas calon wakil Presiden dari BERGEMA.
Sebagai bentuk konkret, BERGEMA berkomitmen membentuk Tim Advokasi Mahasiswa untuk PTNBH, yang bertugas menjadi penghubung antara mahasiswa dan rektorat dalam proses perumusan kebijakan strategis pasca-perubahan status kampus. Mereka juga akan mendorong penyusunan mekanisme subsidi silang dan beasiswa adaptif agar PTNBH tidak menjadi beban finansial bagi mahasiswa kurang mampu.
Debat yang berlangsung selama hampir dua jam itu berlangsung dinamis namun tetap kondusif. Penampilan BERGEMA pun menuai Pujian tanggapan positif dari sejumlah mahasiswa yang hadir. Banyak di antaranya mengapresiasi cara paslon ini mengangkat isu-isu krusial seperti transparansi organisasi, inklusivitas kegiatan kampus, hingga perlindungan kesehatan mental mahasiswa.
“Dari semua paslon, BERGEMA terlihat paling siap dengan solusi konkret. Mereka tidak hanya bicara gagasan, tapi juga langkah teknis pelaksanaannya,” ujar Man Saidi mahasiswa Fakultas Hukum UNG
Debat ini menjadi ajang penting menjelang pemungutan suara Pilbem UNG yang akan dilaksanakan pada 5 Juni 2025. Dengan penampilan 2 Juni 2025 ini, paslon BERGEMA berhasil mengukuhkan diri sebagai salah satu kandidat kuat dalam kontestasi tahunan mahasiswa UNG tersebut.