GOPOS.ID, GORONTALO – Pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo masih menemui kendala. Yakni ketersediaan akomodasi (tempat tinggal,red) yang belum memadai dan merata.
Hasil riset Badan Penelitian, Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo, akomodasi belum tersebar merata untuk mendukung destinasi wisata di Provinsi Gorontalo.
Riset dilakukan di enam objek wisata yang menjadi unggulan di masing-masing kabupaten/kota. Terdiri Pulau Saronde (Gorontalo Utara), Taman Laut Olele (Bone Bolango), Benteng Otanaha (Kota Gorontalo).
Kemudian Pantai Libuo (Pohuwato), Pentadio Resort (Kabupaten Gorontalo), serta Pantai Bolihutuo (Boalemo).
Akomodasi di Pulau Saronde, Taman Laut Olele dan Pantai Libuo berada di posisi terendah. Yakni sebesar 33,3 persen. Hal itu menunjukkan bila ketersediaan dan sebaran akmodasi di lokasi wisata tersebut belum merata. Atau dalam pengertian lain masih minim. Untuk Pentadio Resort dan Pantai Bolihutuo cukup baik mencapai 66,7 persen.
Baca juga :Gubernur Perjuangkan 100.000 Warga Gorontalo Terima JKN-KIS
Sementara itu Benteng Otanaha memiliki indeks akomdasi 100 persen. Hal ini cukup beralasan. Mengingat, objek wisata yang terletak di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo itu cukup dekat dari pusat Kota Gorontalo. Di Kota Gorontalo sendiri sudah tersedia akomodasi yang representatif. Dari akomodasi kelas Melati hingga bintang tiga.
“Rendahnya indeks akomodasi ini berbanding lurus dengan rendahnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata,” kata Kasubid Litbang Ekonomi Pembangunan Wiwik Junus Ismail, Rabu (9/1/2019) dilansir laman humas Pemprov Gorontalo.
Lebih lanjut Wiwik Ismail mengatakan, indeks akomodasi dan aksesbility Benteng Otanaha 100 persen, berpengaruh signifikan terhadap pengukuran indeks pengembangan keseluruhan.
“Totalnya mencapai 88,2 persen. Sehingga Benteng Otanaha layak menjadi brading pariwisata Kota Gorontalo,” ujarnya.(adm-02)