GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Setelah sukses dengan Desa Digital versi 1.0 pada 2017 dan menerapkan versi 2.1 pada 2018. Desa Lamahu kembali merilis Desa Digital versi 2.2.
Pada versi 2.2, desa digital pertama di Indonesia ini melakukan upgrade besar-besaran. Yakni pada software (perangkat lunak,red) serta hardware (perangkat keras) yang digunakan.
Kepala Desa Digital Lamahu Hasan Hasiru menjelaskan, pada versi sebelumnya dilakukan pembangunan tiang-tiang cerdas atau smartpole di seluruh penjuru desa.
“Tiang cerdas ini dilengkapi sensor cahaya dan sensor gerak, kamera pengintai berbasis Internet Protocol, wifi hotspot, serta internet gratis bagi warga desa,” kata Hasan Hasiru.
Pembangunan tiang-tiang cerdas ini juga didukung aplikasi E-Desa berbasis android. Aplikasi E-Desa dilangkapi fitur tombol darurat kesehatan, darurat kamtibmas dan fitur pengurusan surat-surat keterangan yang secara otomatis bisa diakses warga dengan mudah.
“Sebuah Command Centre juga dibangun di desa ini untuk memudahkan kepala desa dan aparatnya mengontrol kondisi masyarakat hingga ke sudut-sudut desa yang terjangkau kamera pengintai,” tutur Hasan Hasiru.
Baca juga: Gempabumi 5,3 Magnitudo Kejutkan Warga Gorontalo
Desa digital yang digagas Elnino Centre bekerjasama Desa Lamahu, Kecamatan Bulango Selatan ini mengalami peningkatan versi dari sebelumnya. Sejumlah fitur baik software maupun hardware ditingkatkan kualitasnya.
Founder Desa Digital Lamahu Syamsu Panna mengatakan, pada versi 2.2 semua didigitalisasi. Mulai dari proses otomatisasi lampu-lampu jalan yang sebelumnya berbasis relay menjadi mikrokontroler.
“Setiap pergerakan yang terjadi disekitar tiang dan tidak terpantau kamera juga dapat terbaca di Command Centre,” terang Syamsu.
Dengan mikrokontroler ini pula, dipasangkan tombol darurat fisik di setiap tiang. Sehingga masyarakat yang mengalami kondisi darurat tetapi tidak memiliki gadget android dapat menekan tombol panik tersebut.
“Sejumlah fitur lainnya yang mengalami peningkatan adalah pemasangan speaker yang terkoneksi secara digital ke server Command Centre. Pemerintah desa dapat menyampaikan berbagai pengumuman kepada seluruh masyarakat melalui speaker ini,” urai Syamsu.
Dan yang paling penting dari peningkatan versi desa digital pertama di indonesia ini adalah disediakannya fasilitas Internet Protocol Televisionatau IPTV, televisi berbasis internet prokol. Masyarakat Desa Lamahu bisa menikmati berbagai siaran televisi lokal, nasional maupun internasional. Fasilitas ini nantinya akan berbayar. Pengelolaannya oleh BUMDES setempat yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan desa.
“Selain peningkatan fasilitas aplikasi maupun hardware pendukung, Desa digital Lamahu versi 2.2 ini, pemerintah desa juga membangun sebuah café sekaligus digital lounge. Fasilitas ini bisa digunakan masyarakat setempat maupun pengusaha-pengusaha startup bisnis digital,” pungkas Syamsu.(adm-02/rls/gopos)