GOPOS.ID, GORONTALO – Bripka MW Oknum Polri yang terlibat Kasus Peluru nyasar resmi ditetapkan menjadi tersangka.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengungkapkan terkait perkembangan penanganan kasus tersebut menjelaskan oknum Bripka MW sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan.
“Setelah dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan, pada hari Jum’at (3/12/2021), melalui hasil gelar perkara, Bripka MW telah ditetapkan sebagai tersangka dan yang bersangkutan juga sudah dilakukan penahanan,” ungkap Wahyu diruang kerjanya Senin (6/12/2021).
Wahyu menerangkan selanjutnya pihaknya akan melengkapi administrasi penyidikan termasuk mengirimkan barang bukti proyektil peluru dan juga Senjata Api (senpi) ke laboratorium forensik di Makasar.
“Untuk menguji apakah proyektil peluru dan senpi yang digunakan oleh oknum Bipka MW ini identik atau tidak, nanti didasarkan pada hasil uji balistik di Laboratorium Forensik Polri Makasar,” ujarnya menerangkan.
Wahyu membeberkan, Bripka MW ditetapkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1951 dan Pasal 360 KUHPidana karena diduga telah melakukan tindak pidana dengan tanpa hak Menguasai, Membawa, Menyimpan, Menggunakan Senjata Api dan Kelalaian yang mengakibatkan orang lain mengalami luka.
Baca Juga : Bocah 7 Tahun di Telaga Jadi Korban Diduga Peluru Nyasar
“Selain itu sebagai anggota Polri tidak hanya berlaku sanksi pidana umum tetapi berlaku juga sanksi kode etik profesi Polri yang ancaman terberatnya adalah PTDH,” Kata Wahyu.
“Yakinlah bahwa kami akan bekerja secara profesional dan transparan,” pungkasnya. (Putra/Gopos).