GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Suasana SMPN 11 Kota Gorontalo pagi itu berbeda dari biasanya. Tak hanya suara tawa dan debaran jantung menanti pengumuman kelulusan, tetapi juga deru mesin satu unit mobil Damkar Kota Gorontalo yang terparkir rapi di depan gerbang sekolah.
Ini bukan karena kebakaran. Hari itu, Damkar hadir bukan untuk memadamkan api, tapi untuk “mendinginkan” euforia anak-anak yang tengah merayakan momen bersejarah dalam hidup mereka, kelulusan dari bangku SMP.
“Kita ingin kelulusan ini jadi momen yang dikenang, bukan disesali,”ujar Kepala Sekolah L.M. Zulkarnain.
Alih-alih merayakan dengan konvoi dan coret-coret seragam yang biasa dilakukan, tahun ini SMPN 11 Gorontalo mencoba hal baru lebih tertib, lebih aman, tapi tetap bermakna.
Kehadiran Damkar bukan hanya sebagai simbol keamanan, tapi juga bentuk kolaborasi antar-instansi demi menciptakan budaya kelulusan yang positif.
Petugas Damkar tampak ramah, bahkan sempat berbincang dengan siswa dan guru, memberikan edukasi ringan soal keselamatan.
Pihak sekolah mengimbau agar seragam sekolah tidak dicoret-coret. Bukan melarang ekspresi, tapi mengajak siswa untuk menjaga nilai dan kenangan.
“Seragam itu adalah saksi bisu dari perjalanan panjang mereka dari awal mengenakan dengan rasa gugup, hingga kini saat harus melepasnya dengan rasa bangga,” kata Zulkarnain.
Tak ada suara knalpot atau iring-iringan kendaraan di jalan raya. Kepala Sekolah, L.M. Zulkarnain bilang sebagai gantinya, siswa memilih untuk berfoto, berbagi pesan perpisahan, dan membuat kenangan secara lebih bermakna di lingkungan sekolah.
Katanya, Semua tetap seru, tanpa harus mengganggu ketertiban umum. Di tengah euforia, siswa diajak untuk tetap bersyukur. Kelulusan bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru.
Sebagian akan melanjutkan ke SMA, SMK, atau mengejar mimpi lainnya. Dukungan dari orang tua, guru, dan teman-teman menjadi bekal berharga yang tak tergantikan.
Hari ini halaman SMPN 11 Kota Gorontalo tak hanya penuh dengan pelajar yang merayakan kelulusan, tapi juga nilai-nilai tanggung jawab, kebersamaan, dan kedewasaan.
“Damkar Kota Gorontalo. Terima kasih telah menjadi bagian dari cerita kami. Mungkin biasanya kalian jadi pahlawan saat ada api, tapi hari ini kalian adalah pahlawan yang menjaga kami tetap “dingin” dalam perayaan,” ucapnya
Terakhir Zulkarnain mengatakan meski SMPN 11 Kota Gorontalo berada di ujung timur Kota Gorontalo namun bisa memperlihatkan kreativitas dan inovasi sendiri..
“Jadi ini kali pertama di buat. Alhamdulillah respon orang rua siswa begitu antusias bahkan ikut memeriahkan kelulusan tersebut. Harapannya untuk penerimaan siswa baru bisa melebih dari target yang lulus barusan,” tutupnya.(isno/gopos)