GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Gorontalo pada Januari 2025 sebesar 104,85. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan IHK Desember 2024 (mont to month) yang tercatat sebesar 106,6. Penurunan IHK Januari 2025 menyebabkan Provinsi Gorontalo mengalami deflasi mont to month sebesar 1,64 persen dan year to date sebesar 1,64 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, menyampaikan salah satu penyumbang terbesar dalam penurunan IHK atau deflasi di Provinsi Gorontalo yakni Kelompok Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga yakni sebesar -1,68 persen. Penurunan ini dipicu oleh kebijakan Pemerintah berupa pengurangan tarif listrik sebesar 50 persen pada awal 2025.
“Di bulan Januari ada diskon tarif listrik 50 persen, sehingga deflasi -1,68 ini andilnya itu di dominasi oleh adanya diskon listrik,” terang Hanief saat menyampaikan berita resmi statistik Provinsi Gorontalo Februari 2025, Senin (3/2/2025).
Pengurangan tarif listrik ikut berdampak terhadap inflasi tahunan di Provinsi Gorontalo. Secara tahunan (Januari 2025 terhadap Januari 2024) Provinsi Gorontalo mengalami deflasi 1,52 persen.
“Kelompok perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga memberikan andil 1,62 persen,” kata Hanief.
Selain diskon tarif listrik, komoditas makanan yang turut menyumbang deflasi (mtm) di Gorontalo yakni bawang merah, tomat serta ikan selar/ikan tude.
Di sisi lain, cabe rawit masih menjadi komoditas utama penyumbang angka inflasi di Provinsi Gorontalo. Pada Januari 2025, cabe rawit memberikan dampak 0,23 persen terhadap angkan inflasi di Provinsi Gorontalo.(hasan/gopos)