GOPOS.ID, GORONTALO – Hasil survei preferensi pemilih dan peta elektoral Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 memberikan gambaran pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie berpotensi memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo.
Hal itu setelah lembaga survei Celebes Research Center (CRC) merilis hasil survei dengan menempatkan pasangan Gusnar-Idah memiliki elektabolitas dalam simulasi pemilihan dengan perolehan 48.88 persen suara.
Unggul jauh dari pasangan Tonny Uloli-Marten Taha 21.63 persen, Nelson Pomalingo-Kris Wartabone 14.88 persen dan Hamza Isa-Abdurrahman Abubakar Bahmid di angka 7.63 persen.
Direktur Eksekutif CRC, Imam Soeyoti ketika memaparkan hasil survei, Kamis (21/11/2024) menerangkan bahwa survei tersebut dilakukan secara serentak pada tanggal 11 – 16 November 2024. Dimana populasi survei ini adalah seluruh warga Provinsi Gorontalo yang sudah memiliki KTP atau sudah mempunyai hak pilih.
“Responden yang ditetapkan berjumlah 800 orang tersebar di 6 Kabupaten/Kota. Sampel terdistribusi secara proporsional di setiap Kabupaten/Kota sesuai proporsi jumlah penduduknya. Dengan responden dipilih secara acak dengan cara Multistage Random Sampling. Serta toleransi kesalahan (margin of error) 3.39 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Imam.
Jika dilihat dari tingkat popularitas dan likeabilitas kandidat, Idah Syahidah Rusli Habibie memiliki tingkat yang paling tinggi dengan popularitas 97 persen, disusul di tempat kedua Gusnar Ismail dengan 95.75 persen, Nelson Pomalingo di 94.75 persen dan Tonny Uloli dengan angka 89.25 persen.
“Gusnar – Idah unggul di hampir semua segmen pemilih; berdasar gender, agama, strata pendidikan, kelompok umur dan suku. Dengan pemilih Gorontalo sudah semakin mantap dengan pilihannya itu ada disebut strong voters sebesar 75,1 persen. Tersisa 21,6 persen pemilih yang masih ragu dan dapat mengubah pilihannya (swing voters). Dengan waktu yang tersisa 7 hari menjelang pemilihan, angka ini bisa berubah jika ada Paslon yang bekerja lebih keras lagi. Jika semua paslon cara kerjasanya sama, pasti angka-angka ini tidak akan jauh perbedaannya,” bebernya.
Terakhir dikatakan Imam bahwa pemilih Gorontalo yang menonton acara debat saat survei dilakukan sebesar 34,5 persen. Dari mereka yang menonton debat, ternyata acara ini tidak banyak mempengaruhi pilihannya. Hanya 2,9 persen saja yang terpengaruh oleh debat sehingga menjadi ragu terhadap pilihan awalnya.
“Di Gorontalo itu tidak sama dengan di Jakarta. Pengalaman-pengalaman kita kemarin waktu survei di Jakarta, Debat adalah salah satu yang berpengaruh terhadap tingkat keterpilihan Paslon. Tapi untuk Gorontalo sendiri hanya 2.9 persen pengaruh Debat dalam seseorang menentukan pilihannya pada Pilkada,” tandasnya.
Perlu diketahui lembaga survei Celebes Research Center (CRC)Â adalah lembaga yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI serta sejak 2011 sudah terlibat langsung dalam hasil survei Pilkada di Gorontalo. (adm-03/gopos)