GOPOS.ID, GORONTALO – Malam itu, suasana di Desa Tonala terasa berbeda. Di bawah cahaya lampu seadanya dan sinar rembulan yang malu-malu menembus awan, puluhan warga berkumpul di pinggir jalan rabat beton yang sedang dikerjakan.
Mereka datang bukan sekadar menonton, tapi menjadi saksi momen bersejarah malam terakhir pekerjaan pengecoran jalan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo, Rabu malam (5/11/2024).
Deru molen dan suara sekop berpadu dengan tawa dan semangat gotong royong. Para prajurit dan warga bahu membahu menyelesaikan sisa pengecoran.
Tak sedikit warga yang membawa air minum, kopi panas, hingga camilan sederhana untuk para pekerja yang lembur hingga larut malam.
“Ini malam yang tidak akan kami lupakan,” ujar Ibu Yati, salah satu warga Tonala, sambil tersenyum menyaksikan anak-anaknya ikut membantu menyalakan lampu penerang.
“Besok jalan ini sudah bisa kami lewati tanpa takut becek lagi,” ucapnya lagi.
Komandan Satuan Tugas TMMD, Letkol Arh Roma Laksana Yudha, mengatakan tampak puas melihat kebersamaan itu.
“Inilah makna TMMD, TNI dan rakyat menyatu dalam karya. Pembangunan bukan hanya soal beton, tapi tentang hati yang menyatu demi kemajuan desa,” ujarnya.
Menjelang tengah malam, ketika coran terakhir diratakan dan alat kerja mulai disusun, tepuk tangan spontan menggema. Wajah lelah berganti senyum lega.
Jalan rabat beton yang menjadi impian warga Tonala kini benar-benar berdiri di depan mata mereka.
Malam itu bukan sekadar penutup pekerjaan, tapi simbol kemenangan atas kerja keras, kebersamaan, dan cinta pada desa.
Sebuah malam yang akan dikenang lama oleh warga Tonala malam ketika beton dan harapan menyatu di bawah cahaya bulan. (Isno/gopos)








