GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Puluhan ibu rumah tangga terdampak pembangunan proyek pendestrian jalan Tanggidaa melakukan aksi protes di depan Kantor Gubernur Gorontalo, Selasa (21/5/2024).
Mereka protes pekerjaan pendestrian jalan Tanggidaa yang tak kunjung selesai malah melahirkan masalah baru bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi.
Sebelum menggelar aksi di depan kantor Gubernur Gorontalo, puluhan emak-emak ini melakukan aksi serupa di jalan Hos Cokroaminoto, kelurahan Heledula Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
“Kami dari alinasi masyarakat Tanggidaa mempertanyakan sampai dengan saat ini pekerjaan di Tanggidaa tidak selesai. Ini merupakan keresahan kami, kami juga datang ke sini untuk aksi damai dan meminta pertanggung jawaban kepada bapak Pj Gubernur Gorontalo,” kata Afika, koordinator lapangan.
Tak hanya itu, para demonstran juga mengaku sudah sangat menderita akibat proyek dikerjakan sejak 2022 lalu itu. Pasalnya sejumlah rumah sudah terdampak genangan air imbas dari proyek yang didanai Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu.
“Hari ini kami terdampak dari pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi Gorontalo, maka dari itu kami masyarakat Tanggidaa meminta agar pekerjaan ini selesai. Proyek gagal dan Tanggidaa sudah jadi kota mati,” tambah Afika.
Sementara itu, Kadis PUPR Provinsi Gorontalo Aries N Ardianto mendatangi mereka dan menyatakan pihaknya telah mempersiapkan pembangunan proyek, namun masih harus menunggu izin pemerintah pusat.
“Kami minta izin dari pemerintah pusat, dan saya hadir lanjut dalam proses dari izin tersebut, ini kendala kami,” kata Aries di hadapan massa aksi.
Aries melanjutkan, pihaknya sudah mencanangkan anggaran pembangunan di tahun 2025 dan juga telah menggelar rapat dengan Pj Gubernur Gorontalo.
“Beliau (Pj Gubernur Gorontalo) langsung meminta semua data data pekerjaan untuk penggunaan dana proyek kanal Tanggidaa,” pungkasnya.(Sari/gopos)