GOPOS.ID – Gara-gara mengutip dan mem-posting (unggah) lelucon Presiden Indonesia ke-3, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Seorang warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad, harus berurusan dengan Kepolisian.
Alasannya lelucon Gus Dur yang di-posting, Ismail di akun facebook miliknya, Mail Sulla, dianggap mencemarkan nama baik institusi Polri. Lelucon Gus Dur yang menjadi masalah tersebut yakni tentang “Polisi Jujur”.
Melansir tandaseru.com, Jumat (12/6) pukul 11.30 WIT lalu, Ismail menuliskan di akun Facebook-nya kelakar populer Gus Dur. Ia juga menuliskan nama Gus Dur di belakang kutipan tersebut.
“Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng (Gus Dur),” demikian unggahan Ismail.
Wakapolres Kepulauan Sula, Kompol Arifin Laode Buri, mengungkapkan terlapor dalam kasus tersebut adalah Ismail Ahmad. Pemilik akun Facebook Mail Sulla. Sedangkan korbannya adalah institusi Polri.
“Dalam artikelnya tertulis demikian, artikel tersebut diambil dari Google kemudian diketik kembali pada dinding Facebook dan selanjutnya diunggah,” ungkap Arifin.
Baca juga: Sekolah dan Kampus di Gorontalo Belum Boleh Belajar Tatap Muka
Unggahan tersebut rupanya membuat tersinggung Polisi. Ismail bakal dikenakan Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 750 juta.
Dari tangan terlapor diamankan satu buah foto hasil screenshoot unggahan terlapor pada dinding Facebook dan satu buah HP Samsung Note 10.
Arifin menambahkan, sudah ada itikad baik dari terlapor untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung melalui media massa.
“Nanti ada permintaan maaf yang disampaikan terlapor. Jadi setelah permintaan maaf apakah kasus ini akan kita hentikan penyelidikannya atau tidak, nanti kita tinjau kembali. Tapi akan kita kembalikan ke jajaran Reskrim untuk dipelajari kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Maluku Utara Irjen (Pol) Rikwanto menegur Kapolres Kepulauan Sula (Kepsul) AKBP Muhammad Irvan dan jajarannya dalam kasus kutipan lelucon Gus Dur tentang ‘polisi jujur’. Kapolda mengakui, anggotanya keliru mencerna informasi yang beredar di media sosial.
“Setelah saya dalami dengan Kapolres-nya, dengan anggota yang memeriksa, dan obyek yang dipermasalahkan, saya anggap itu kurang tepat. Jadi yang dilakukan oleh Polres Sula itu kurang tepat,” kata Rikwanto saat diwawancarai di Mapolda Malut.(tandaseru/adm-02/gopos)