GOPOS.ID, POHUWATO– Persoalan Program Cetak Sawah (PCS) di Desa Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa Kabupaten Pohuwato menuai kontroversi. Kini mantan Kepala Desa Buntulia Barat, Suryaharto Polumulo angkat bicara pada rapat dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Pohuwato, Rabu (23/12/2020).
Menurut Suryaharto Polumulo, program cetak sawah tersebut dari total 4 kelompok di tahun 2013 yang sudah diserahkan 2 kelompok dan tersisa 2 kelompok lagi.
“Bapak dan ibu di situ ada 4 kelompok dan 2 kelompoknya sudah diserahkan dan 2 kelompoknya lagi belum diserahkan,” ungkap Suryaharto atau biasa di sapa Ayah Ato.
Suryaharto Polumulo menambahkan bahwa lahan yang belum diserahkan kepada kelompok tani tersebut masih ada sekitar 40 Hektar.
“Itu masih ada kurang lebih 40 hektar yang belum jelas pemilknya,” ungkap eks kades yang kini telah menjadi anggota DPRD Pohuwato.
Suryaharto Polumulo juga menuturkan bahwa di lahan sekitar 40 hektar tersebut jika ada masyarakat yang memiliki bukti autentik bahwa itu miliknya. Maka itu akan diserahkan ke masyarakat.
Suryaharto juga menepis bahwa tudingan dirinya pernah menjadi tersangka terkait masalah tersebut itu tidak benar. (Azhar/Gopos)