GOPOS.ID,GORONTALO – Transformasi digitalisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo terus melesat dengan cepat. Layanan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) menjadi prioritas utama rumah sakit dalam menerapkan pelayanan berbasis digital.
Beberapa kali mengalami gangguan SIMRS milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), RS Ainun Habibie kini telah membuat SIMRS sendiri dengan
Plt. Direktur RSUD Ainun Habibie Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman mengungkapkan bahwa dalam pembenahan SDM, RSUD Ainun Habibie sering menarik orang-orang berpotensial dalam mendukung pelayanan RS Ainun.
Termasuk dalam pengelolaan IT yang komperhensif, sehingga dapat melakukan pengembangan SIMRS di RS Ainun Habibie.
“Penggunaan SIMRS sudah diatur dalam regulasi SIMRS yang tertuang pada Permenkes RI Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Dalam regulasi SIMRS tersebut dinyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. Kami memang sudah lama menggunakan SIMRS, tetapi dalam pelaksanaannya sering mengalami gangguan, sehingga kami berinisiatif untuk mengupadate sendiri penggunaan SIMRS di RSUD Ainun Habibie,” tutur dr. Yana.
Dalam SIMRS Ainun Habibie sudah memiliki modul yang lengkap baik dari IGD, Resepsionis Ranap, Bersalin, RM Rawat Inap, Laboratorium, Fisioterapi, Radiologi, UTD, Operasi, Medical Record, E-Klaim E-Report, Indikator Mutu, Instalasi Gizi, SISRUTE, SIRS KEMKES Manajemen ATK, Surat, Bagian Informasi, Administrator, Simpeg.
“Di SIMRS ini, kita satu-satunya rumah sakit yang sudah terintegrasi secara full dengan aplikasi Vclain milik BPJS dan juga Mobile JKN. Jadi masyarakat sudah bisa memperoleh informasi lengkap melalui mobile JKN. Tidak hanya itu saja, pengembangan SIMRS ini juga memudahkan pendataan terhadap klaim yang ada di RSUD Ainun Habibie,” papar Yana.
Sementara itu, Kabid Manfaat Rujukan, BPJS Kesehatan Gorontalo, dr. Arthur Alfonso mengapresiasi langkah digitalisasi yang sudah dilakukan RSUD Ainun Habibie.
Menurutnya RSUD Ainun Habibie adalah rumah sakit pertama di provinsi Gorontalo yang berhasil mengembangkan sistem rumah sakit yang terintegrasi dengan pengembangan aplikasi BPJS Kesehatan yakni mobile JKN.
“BPJS sudah dua tahun terakhir berfokus kepada digitalisasi layanan. Dengan harapan kedepan semua pengurusan administrasi itu semakin lebih simple dan memudahkan masyarakat. Khsusnya dalam antrian pasien. Kami bersyukur dan mengapresiasi RSUD Ainun Habibie adalah rumah sakit pertama di provinsi Gorontalo yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN,” kata dr. Arthur.
Ada tiga tools unggulan dari integrasi antara SIMRS dan aplikasi Mobile JKN. Diantaranya antrian online, kedua display tempat tidur atau ketersediaan tempat tidur dan terakhir display jadwal operasi.
“Ketika ada pasien yang ingin berobat di RS Ainun, sudah tidak perlu antrian dari pagi hari. Karena antrian sudah bisa diambil di aplikasi JKN tersebut. Sehingga tidak ada penumpukan pasien. Begitu pula dengan informasi tempat tidur. Masyarakat sudah tahu di RS Ainun punya berapa tempat tidur yang kosong dan terakhir jadwal operasi. Ini melekat di masing-masing peserta yang sedang di rawat di rumah sakit. Misalnya ada yang melahirkan, kemudian mau di SC. Nah itu bisa dilihat kapan jadwal kita untuk dioperasi. Semua sangat dimudahkan,” jelas dr. Arthur. (andi/gopos)