GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo terus mendorong pembayaran nontunai menggunakan teknologi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Selain diterapkan di lingkup instansi Pemkot Gorontalo, transaksi nontunai dengan QRIS juga ikut dikembangkan di pasar tradisional.
Hal itu sebagaimana dilakukan Pemkot Gorontalo bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dengan meluncurkan Pasar Siap QRIS di Pasar Liluwo Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Ahad (2/10/2022). Peluncuran dilakukan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, bersama Deputi Perwakilan BI Gorontalo, Miftahul Huda. Turut hadir pula Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Hardi Sidiki.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengungkapkan pembayaran nontunai dengan menggunakan QRIS selain menawarkan kemudahan, lebih praktis, dan lebih aman dibandingkan menggunakan uang tunai. Transaksi bisa dilakukan melalui scan barcode yang sudah disiapkan oleh masing-masinng pedagang.
“Dengan menggunakan kanal QRIS ini kita lebih aman, tidak perlu bawa-bawa uang tunai lagi,” kata Marten Taha.
Wali Kota Gorontalo dua periode ini menambahkan, selain menawarkan kemudahan, transaksi QRIS juga efektif dalam menekan peredaran mata uang palsu. Apalagi penyebaran uang palsu sering menyasar para pedagang-pedagang pasar tradisional.
“kita tidak tahu kalau ada uang palsu, nah kalau melalui QRIS kan aman,” imbuhnya.
Marten berharap seluruh pedagang pasar liluwo dalam kurun waktu dua bulan ke depan, seluruhnya sudah bisa menjalankan transaksi nontunai melalui QRIS.
Peningkatan penggunaan QRIS untuk transaksi nontunai menjadi salah satu fokus Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dalam upaya mewujudkan sistem keuangan digital di Gorontalo. Saat ini sudah ada 76 ribu merchant di Gorontalo yang menyediakan jasa pembayaran menggunakan QRIS. Selanjutnya pada 2022, KPw BI Provinsi Gorontalo menargetkan sebanyak 32 ribu pengguna baru dari jumlah yang sudah ada.(Sari/gopos)