GOPOS.ID, MARISA – Kabupaten Pohuwato mendapat Sertifikat Eliminasi Malaria, dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bersama 33 Kabupaten dan Kota, di 34 Provinsi.
Sertifikat Eliminasi Malaria diterima langsung Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, dalam acara peringatan Hari Malaria Se-dunia, di Mandalika Kuta, Lombok Tengah, NTB, Selasa (31/05/2022)
Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, menyatakan tidak mudah bagi daerah untuk mendapatkan sertifikat eliminasi Malaria dari Kemenkes. Ini juga sebagai upaya mewujudkan visi misi Pohuwato Sehat, Maju, Sejahtera (SMS), salah satunya dengan mejadikan daerah yang sehat dari penyakit khusunya malaria.
“Eliminasi Malaria bukan berarti sepenuhnya bebas dari penyakit, akan tetapi perlu ada pengendalian ataupun penekanan terhadap malaria, sesuai dengan batas yang telah ditentukan,” ujar Saipul
Untuk itu, Pihaknya sangat bersyukur kepada masyarakat telah menjaga lingkungan, agar terhindar dari penyakit malaria. Apalagi para Nakes yang selalu mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan agar terhindar dari Malaria.
“Saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat pohuwato, terutama para Nakes yang telah menjaga Daerah tercinta ini dari penularan penyakit malaria. Sehingga hari ini kita mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria,” papar Saipul
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, Fidi Mustafa, mengungkapkan penerimaan sertifikat tersebut melewati proses penilaian yang sangat selektif dari Kemenkes. Proses tersebut pertama Annual Parasite Incidence (API), atau angka kesakitan kurang dari 1/1000 penduduk berisiko dalam satu tahun, Kedua Slide Positif Rate (SPR) kurang dari 5%, serta tidak adanya kasus indigenous.
“Alhamdulillah, pohuwato menjadi salah satu daerah penerima sertifikat eliminasi malaria, proses ini melalui tahapan penilaian yang tidak mudah. Secara garis besar harus memenuhi tiga indikator utama, kesemuanya perlu komitmen dan peran serta semua Nakes untuk memenuhi kriteria,” ungkap Fidi
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, berharap dengan diterimanya sertifikat eliminasi malaria tersebut, setiap Daerah terus menjaga wilayahnya dari penyakit malaria.
“Ini perlu komitmen dari Kepala Daerah untuk terus memelihara daerahnya, agar selalu bebas penularan-penularan malaria di daerah masing-masing,” tutup dr Maxi. (Yusuf/gopos)