GOPOS.ID, GORONTALO – MD, pasien yang diisolasi di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo masih menjalani penanganan intensif. Saat ini, tim medis telah mengambil sampel darah dari pasien tersebut.
Sampel darah itu akan dibawa ke Laboratorium Penelelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Pihak Litbang Kemenkes selanjutnya akan melakukan pengujian untuk menentukan apakah pasien yang bersangkutan positif atau negatif virus korona.
Baca juga: Pulang Umrah, Seorang Warga Gorontalo Diisolasi di RSAS
Plh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Adriyanto Abdulsamad, menjelaskan pasien tersebut dirujuk ke RSAS, karena RSAS merupakan pusat rujukan penanganan virus korona sebagaimana yang telah di-SK-kan oleh Kementerian Kesehatan.
“Pasien tersebut dirujuk mengacu pada Standar Operasi dan Prosedur (SOP),” ujar Adriyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (3/3/2020).
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Ainun Habibie, dr.Yana Suleman, menjelaskan penanganan pasien saat berada di RS Ainun juga dilakukan sesuai SOP. Selanjutnya berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter ahli, maka harus dilakukan rujukan ke RSAS.
“Pertimbangannya karena pasien baru pulang dari luar negeri. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, maka pasien tersebut dirujuk ke RSAS sebagaimana SOP yang ada,” ungkap Yana Suleman.
Terpisah, Direktur RSAS Kota Gorontalo, dr.Andang Ilato, menjelaskan memang pasien yang diisolasi di RSAS, mengalami gejala seperti gejala penyakit virus korona. Yaitu demam, batuk, beringus/berlendir, demam dan panas. Akan tetapi ada satu catatan penting berkaitan dengan dugaan virus korona.
“Yang bersangkutan bepergian dan pulang dari wilayah yang bukan daerah endemis. Yakni Arab Saudi. Dan sampai hari ini, Arab Saudi belum di-declaire (ditetapkan,red) oleh WHO sebagai daerah endemis penularan corona,” tutur Andang Ilato.
“Riwayat perjalanan pasien juga hanya ke Arab Saudi. Yaitu melaksanakan umrah. Jadi ini catatan penting kita,” ujar Andang menambahkan.
Lebih lanjut Andang Ilato menjelaskan kondisi pasien saat ini berangsur-angsur pulih.
“Dari hasil penelusuran kita memang ada penyakit bawaan. Pasien menderita diabetes dan lain-lain. Kondisi sekarang pasca penanganan mulai dada perbaikan. Panasnya sudah 37,2 derajat. Sesak napasnya juga sudah berkurang,” tutur Andang Ilato.(andi/gopos)