GOPOS.ID, LIMBOTO – Pengadilan Negeri (PN) Limboto menjatuhkan vonis pidana penjara selama 3 bulan dengan masa percobaan 6 bulan kepada oknum Kepala Desa (Kades) Pilobuhuta, Kabupaten Gorontallo, Hamzah Meluko.
Hukuman 6 bulan percobaan itu dijatuhkan majelis hakim setelah Hamzah Meluko terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan penamparan terhadap warganya, Ningsih Ismail, sekitar pertengahan 2021. Atas perbuatan itu, Hamzah dilaporkan ke Polres Gorontalo.
“Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur pada Pasal 352 ayat 1 KUHP,” ujar Majelis Hakim, Daimon D. Siahaya membacakan amar putusan.
Penasehat Hukum oknum Kades Pilobuhuta, Adam Nani, menghargai putusan PN Limboto terhadap klienya. Mewakili kliennya, Hamzah Meluko, Adam Nani menyatakan menerima putusan tersebut.
“Jadi dirinya akan menjalani hukuman selama 3 bulan dengan 6 bulan masa percobaan,” jelasnya.
Dengan hukuman itu, Hamzah Meluko, masih bisa menjalankan aktivitasnya sehari-hari sedia kala. Baik dalam kapasitas sebagai kepala desa, maupun masyarakat (individu). Vonis hukuman pidana penjara 6 bulan bisa berubah apabila dalam rentang waktu tersebut ada putusan lain oleh Pengadilan.
“Kalau saya lihat memang ini sudah sesuai dengan apa yang diberikan, karena Kepala Desa terbukti melakukan kekerasan tersebut dengan dalih ingin meredam laporan fitnah terhadap seorang warganya kepada warga yang satunya,” terang Adam Nani.
Adam Nani berpesan Hamzah Meluko menaati dan menjalani hukuman tersebut dengan baik. Kedepannya memberi contoh lebih lagi yang baik kepada masyarakatnya.
Baca juga: Seorang Pengemudi Motor Tewas Di Tempat Usai Terlindas Bus
Sebelumnya menjelang putusan, sejumlah warga Desa Pilobuhuta mendatangi Pengadilan Negeri Gorontalo. Kedatangan para warga itu untuk memberikan dukungan moril kepada Hamzah Meluko.
Pantauan gopos.id, ratusan massa datang ini tiba menggunakan beberapa mobil pikap. Ada yang dengan inisiatif menggunakan kendaraan pribadi, bermotor dan kendaraan umum.
Saat tiba di lokasi, beberapa dari mereka langsung berkumpul baik ada yang di depan kantor PN Limboto, juga halaman samping dan halaman belakang. Selain itu terlihat beberapa aparat kepolisian dari Polres Gorontalo juga sudah berjaga di sejumlah tempat di PN Limboto demi mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Imran Rajak, warga Desa Pilobuhuta, mengungkapkan pihaknya sengaja datang untuk mendukung kepala desa mereka dan ingin mendengarkan langsung hasil putusan pengadilan soal kasus yang menyeret dirinya.
“Ini atas inisiatif kami sendiri, dan ingin mengetahui seperti apa hasil sidangnya” ungkap Imran.(putra/gopos)