GOPOS.ID, GORONTALO – Insiden ribuan petugas penyelenggara Pemilu yang mengalami sakit disusul satusan lainnya meninggal dunia pada Pemilu tahun 2019 menjadi perhatian Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo. Mereka mendorong penyediaan asuransi kesehatan bagi petugas penyelenggara pemilu terutama KPPS.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, AW Thalib mengatakan, kerja KPPS dan pengawas TPS cukup berat pada hari H pelaksanaan hingga pada rekapitulasi suara. Tingginya intensitas kerja ini perlu dilindungi dengan penyediaan asuransi kesehatan seperti BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut AW Thalib, butuh tiga jam estimasi waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan satu jenis surat suara untuk satu lembaga.
“Sekarang ada lima lembaga berbeda dengan lima jenis surat suara berbeda pula. Tiga dikali lima berarti bisa sampai 15 jam perhitungan suara. Kalau star dari jam 2 perhitungan suaranya, hitunglah nanti besok pagi selesai atau bahkan besok siangnya,” ujar AW Thalib pada rapat koordinasi bersama KPU Provinsi Gorontalo, Kamis (1/2/2024).
AW Thalib menekankan, kesehatan para petugas KPPS, pengawas TPS hingga para saksi adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Komisi I mendorong pemerintah untuk berkoordinasi supaya menghadirkan layanan kesehatan berupa asurasi.
Tidak hanya bentuk asuransi BPJS ketenagakerjaan saja, Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo yang membidangi hukum, pemerintahan dan politik ini turut mendorong pemerintah menyediakan layanan kesehatan mobile kepada petugas KPPS pada hari pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
“Ini memerlukan koordinasi instansi kesehatan, layanan kesehatan yang ada baik itu puskes maupun layanan kesehatan yang lainya. Harus dikoordinasikan tentunya melalui dinas kesehatan baik itu dinkes provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat bawah,” kata AW Thalib.
AW Thalib menegaskan, langkah ini dilakukan supaya insiden yang terjadi pada Pemilu 2019 silam tidak terulang kembali dan bisa diantisipasi sejak dini.
“Iya jadi dipastikan mereka dari pagi di hari H pencoblosan itu mungkin tidak tidur malam sampai besoknya baru bisa selesai,” ujar AW Thalib. (muhajir/gopos)