GOPOS.ID, GORONTALO – Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Merah Maroon menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sangat merugikan rakyat.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG, Dea Rahmawati Hasan saat orasi dalam demonstrasi Aliansi Mahasiswa Merah Maroon, Jumat (2/9/2022).
“BBM merupakan komoditas vital kenaikan harga BBM berdampak pada berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian serta sektor kehidupan lainnya,” kata Dea.
Menurutnya, kenaikan harga BBM adalah merupakan wujud kegagalan pemerintah dalam mengelola BBM.
Kata Dea, saat ini masih banyak mafia-mafia migas. Sehingga BBM bersubsidi yang harusnya dinikmati oleh kalangan masyarakat ekonomi ke bawah malah tidak bisa dinikmati.
“Kami menuntut keras adanya pengawasan BBM bersubsidi,” ujarnya.
Kekinian, ratusan mahasiswa UNG masih melangsungkan aksinya di Simpang Lima Talaga dan menunggu kehadiran Ketua DPRD Provinsi Gorontalo untuk menandatangani pakta integritas terkait tuntutan yang disampaikan. (muhajir/gopos)