GOPOS.ID, PULUBALA – Sejumlah pedagang di pasar hewan Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, mengeluh karena sepi pasca ambruknya jembatan penghubung di wilayah setempat, baru-baru ini.
Bagaimana tidak, sejak ambruknya jembatan penghubung menuju jalan Trans Sulawesi dan menuju pasar hewan juga dikeluhkan pedagang sebab sepi peminat.
Hasnan Lahay (54) warga Pulubala menyebut kondisi pasar sepi dipengaruhi akses jembatan yang menghubungkan desa sudah terputus.
“Hal ini karena akses jalan yang terputus, jadi masyarakat sulit datang untuk membeli sapi. Harapan kami, jembatan segera diperbaiki atau ada jembatan darurat,” kata Hasnan, Rabu (23/4/2025).
Di sisi lain, menurut Hasnan dengan hadirnya pasar hewan sementara di Desa Tridarma, Kecamatan Pulubala, membuat pasar hewan di Desa Pulubala akan semakin sepi.
“Sebab di sini banyak pembeli dari luar daerah, namun karena akses jadi sedikit pembeli, belum ditambah dengan pasar sementara di desa sebelah,” ucap dia.
“Sementara yang disini pendirian lahan izinnya sudah ada dibandingkan di pasar sementara,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Umar Mootalu selaku pengelola pasar hewan Pulubala memang mendapat masukan serta keluhan dari masyarakat terkait sepinya pembeli.
“Ada yang pindah namun sebagian besar ingin bertahan karena banyak pembeli dari luar daerah dan dalam daerah tahunya pasar ini merupakan pasar hewan resmi,” kata Umar.
Dia juga berharap ada akses yang alternatif yang bisa dilewati oleh para pembeli agar aktivitas pasar kembali normal.
Sementara itu, Kades Pulubala Basrin Djafar menyebut hingga saat ini pasar hewan resmi masih di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala dan belum ada tempat lain.
“Ada beberapa pedagang memilih tempat lain, pemerintah juga belum menyurati desa terkait pemindahan pasar hewan tersebut,” kata Basrin
“Yang dipindahkan ke tempat lain itu belum ada izinnya, yang legal hanya disini (Desa Pulubala),” tandasnya.(Putra/Gopos)