GOPOS.ID, GORONTALO – 43 hari menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Kekuatan dan peluang para calon anggota DPR RI asal Gorontalo mulai terpetakan.
Tiga figur baru diprediksi akan menduduki jatah kursi DPR RI dari Gorontalo. Mereka adalah Idah Syahidah, Rachmad Gobel serta Hana Hasanah.
Peluang ketiganya duduk di kursi DPR RI mencuat dari hasil Survei Y-Publica yang dilansir jpnn.com. Survei Y-Publica memprediksi para calon petahana untuk DPR RI akan tergusur.
Survei Y-Publica menunjukkan, Idah Syahidah memiliki elektabilitas tertinggi dengan 19,6 persen. Faktor ketokohan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dinilai menjadi salah satu pendongkrak elektabilitas Idah Syahidah.
Di tempat kedua ada pendatang baru Rachmad Gobel. Ketokohan sebagai putra daerah serta pengalaman menduduki jabatan sebagai Menteri Perdagangan menjadi kekuatan yang dimiliki Rachmad Gobel. Survei Y-Publica menujunjukkan elektabilitas Rahmad Gobel sebesar 13,4 persen.
Di bawah Rachmad Gobel ada Hana Hasanah dengan elektabilitas 9,6 persen. Tak jauh beda dengan Idah Syahidah, ketokohan mantan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad turut mendongkrak elektabilitas Hana Hasanah. Selain itu Hana Hasanah diketahui memiliki basis massa fanatik.
“Majunya figur-figur kelas berat tersebut diperkirakan bakal menggeser caleg petahana, terpental dari kursi Senayan,” ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, Senin (4/3).
Sementara caleg-caleg lainnya tak ada yang memiliki elektabilitas di atas 5 persen. Karena itu, hampir mustahil bisa menyodok ke tiga besar.
“Menariknya, di antara nama-nama tersebut hampir tidak ada dari partai politik (parpol) baru seperti Perindo dan Berkarya,” kata Rudi
Satu-satunya caleg parpol baru adalah Sri Indriani Sulaeman dari PSI (1,6 persen).
“Masih ada 22,8 persen yang belum menentukan pilihan, menyisakan peluang bagi parpol baru untuk turut merebut ceruk elektabilitas,” pungkas Rudi.
Sekadar informasi, survei Y-Publica dilakukan di dapil Gorontalo. Jumlah responden sebanyak 800 orang mewakili tiap kecamatan. Sampel dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(jpnn/adm-02/gopos)