GOPOS ID, GORONTALO – 24 Maret selalu diingat sebagai hari Tuberkulosis Sedunia. Meski kini negara termasuk Gorontalo sedang menghadapi hantaman pandemi Covid-19.
Namun konsistensi dan komitmen memberantas TB di di masyarakat selalu digaungkan dinas Kesehatan provinsi Gorontalo.
Seperti yang dilaksanakan pagi tadi di Hotel Aston Kota Gorontalo. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo memberi pelayanan pemeriksaan hingga pengobatan penyakit Tuberkulosis (TBC) untuk masyarakat Gorontalo dilakukan tanpa biaya alias gratis.
Pemeriksaan bisa dilakukan di beberapa Puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah.
Wakil Supervisor (Wasor) TBC, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dolfie Sumarauw mengatakan penyebaran virus TB sama seperti Covid-19.
Pada penyebarannya virus TBC tidak mengenal umur. Semua orang bisa terkena. Serta sangat cepat menyerang orang dengan daya tahan tubuh yang rendah.
TB sendiri butuh penanganan khusus. Pengobatannya pun bisa mencapai waktu selama 6 bulan. Selama itu, si penderita harus konsisten mengkonsumsi obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
“TB sampai saat ini merupakan penyakit menular, sama seperti Covid-19. Penyebarannya melalui percikan dahak, sehingga penanggulangannya termasuk program prioritas pemerintah,” ucap Dolfie saat ditemui gopos.id di hotel Aston, Rabu, (24/3/2021).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa di Gorontalo dari 5 kabupaten dan 1 kota, pada tahun 2019 ditemukan 70 persen penderita TBC. Namun, masuk pada tahun 2020 terjadi penurunan, menjadi 40 persen. Penuranan anggka tersebut diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
“Dengan adanya pandemi, banyak masyakarat yang takut ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri. Sehingga mendeteksi adanya penularan TB terhadap masyarakat belum dapat diketahui. Mudah-mudahan di tahun ini, kita tetap akan turun ke lapangan untuk memastikan bahwa masyarakat kita bebas dari TB,” tandas Dolvi .(Sari/gopos)