GOPOS.ID, GORONTALO – Percepatan distribusi kartu tani bagi para petani yang berhak menerima bantuan subsidi pupuk kembali disuarakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo. Pasalnya sampai dengan pekan kedua Januari 2023, capaian distribusi kartu tani masih sangat rendah. Di sisi lain, para petani sangat membutuhkan kartu tani agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Warsito Sumawiyono, menyampaikan saat ini sebagian besar petani di Gorontalo sudah bersiap menyambut musim tanam, baik jagung mapun padi. Bahkan di beberapa wilayah para petani jagung sudah melakukan penanaman dan segera memasuki masa pemupukan tahap pertama. Akan tetapi sebagian besar dari petani belum mengantongi kartu tani.
“Kami melihat perkembangan yang ada sampai dengan minggu ini kartu tani belum terdistribusi merata. Capaiannya baru ada di kisaran 7-8 persen, padahal petani sangat membutuhkan kartu tani untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi,” terang Warsito saat dialog interaktif di RRI Gorontalo, Kamis (12/1/2023).
Legislator Partai Golkar ini mengatakan, mekanisme distribusi pupuk bersubsidi telah mengalami perubahan. Sejak 2023, penebusan pupuk bersubsidi oleh petani tidak bisa lagi menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Melainkan harus menggunakan kartu tani.
“Oleh karena itu kita berharap distribusi kartu tani ini bisa dipercepat agar petani bisa mendapatkan pupuk tepat waktu. Dengan begitu kontinyunitas produksi tidak terhambat,” tutur Warsito.
Lebih lanjut, pria yang akrab dengan sektor pertanian ini mengatakan, selain distribusi ke tingkat petani, jumlah petani yang berhak menerima kartu tani di Gorontalo juga harus segera diklirkan. Sebab dari data jumlah petani sebanyak 179 ribu yang masuk ke sistem yang tercetak kartu taninya hanya sekitar 132 ribu.
“Jadi masih ada 46 ribu petani yang belum dapat diterbitkan kartu taninya. Ini perlu segera diselesaikan oleh para pihak terkait,” tegas Warsito.(hasan/gopos)