GOPOS.ID, KOTAMOBAGU – Tepat 100 hari memimpin Kotamobagu, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, dr. Wenny Gaib, Sp.M dan Rendy Virgiawan Mangkat, SH, MH, yang dikenal dengan julukan The Winner, menutup fase awal pemerintahan mereka dengan gebrakan nyata. Dari pembagian bantuan pangan hingga efisiensi anggaran untuk rakyat, duet pemimpin ini dinilai sukses membuktikan diri bahwa kemenangan mereka bukan sekadar angka, tapi harapan yang diwujudkan.
Senin (9/6/2025), Ketua Pengendali Relawan dan Tim Kerja The Winner, Hamri Mokoagow, yang juga eks Ketua Ansor Kotamobagu 2020–2024, merilis catatan 100 hari kerja The Winner yang disambut antusias publik. Dalam tulisannya, Hamri mengungkapkan bagaimana konsolidasi akar rumput menjadi pondasi utama kemenangan Wenny-Rendy di Pilwako, mengalahkan dua pasangan lain dengan selisih signifikan.
“Kemenangan ini adalah buah konsistensi dan semangat rakyat yang ingin perubahan,” tulis Hamri.
Dari Feodalisme ke Pelayanan Tanpa Sekat
Dari catatan yang dirilis, Wenny-Rendy dinilai sukses melakukan perubahan paradigma kepemimpinan di Kotamobagu. Dari gaya feodal ke model pelayanan inklusif dan transformatif. Rumah dinas kini terbuka bagi rakyat, masyarakat kecil bisa bertemu langsung tanpa protokoler kaku.
“Mereka hadir di tengah masyarakat. Dalam duka, pesta, hingga urusan keseharian. Tak ada jarak,” ungkap seorang warga Molinow.
Langkah ini dinilai membalikkan pola lama pemerintahan yang cenderung eksklusif dan elitis, menjadi pelayanan publik yang menyentuh langsung ke basis rakyat.
Gebrakan 100 Hari: Dari RS Jantung hingga SMA Unggulan
Dalam 100 hari kerja, sederet program prioritas diluncurkan:
Kesehatan
Menyiapkan layanan jantung di RS Pobundayan.
Tambahan unit mesin cuci darah, peningkatan vitamin untuk penderita stunting, hingga rehabilitasi Puskesmas.
Honor petugas Posyandu dinaikkan.
Pendidikan
Kurikulum Bahasa Inggris untuk SD kerja sama dengan UNIMA.
SMA Garuda setara Taruna Nusantara tengah disiapkan.
Lingkungan & Ketahanan Pangan
ASN wajib buat kompos di rumah.
Insentif besar untuk petugas sampah.
ASN wajib tanam cabai, dan stok beras daerah ditingkatkan 2 kali lipat.
Olahraga & Infrastruktur
Stadion Gelora Ambang Kotamobagu dapat kucuran dana Rp35 miliar dari Pemprov Sulut.
Efisiensi Anggaran
Perjalanan dinas dipotong 50%.
Anggaran mobil dinas dialihkan untuk program rakyat.
Wali Kota hibahkan tanah pribadi untuk bangun gedung SPPG (Sekolah Persiapan Program Gizi).
Rakyat Jadi Fokus, Bukan Warna Politik
Uniknya, program bantuan sosial dan pangan tidak melihat latar belakang politik. “Semua yang butuh, dibantu. Tak peduli siapa dukung siapa saat Pilkada,” jelas Hamri. Bantuan berupa beras, susu, dan kebutuhan pokok disalurkan ke masyarakat di 33 desa dan kelurahan, menyasar warga miskin di 4 kecamatan.
Hamri menutup catatannya dengan kutipan tajam dari Muhammad Iqbal, menegaskan semangat pemerintahan The Winner adalah tentang perubahan yang tak bisa ditolak sejarah.
“Jika sejarah adalah aksioma, maka kita bisa membenarkan satu adagium: di dunia ini tak ada yang abadi melainkan perubahan itu sendiri.”
Kini, masyarakat Kotamobagu menunggu fase berikut dari duet Wenny-Rendy, setelah 100 hari pertama mereka ditutup dengan optimisme dan kerja nyata.