GOPOS.ID, GORONTALO – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Eduart Wolok ST MT menilai, buku karya Prof. Dr. Fadel Muhammad berjudul Reinventing Local Government relevan menjadi rujukan pemerintah saat ini.
Penilaian tersebut disampaikan Eduart dalam bedah buku Reinventing Local Government, bicara buku bersama wakil rakyat, di Rektorat UNG, Senin (28/6/2021) .
Menurut Eduart, buku yang ditulis Mantan Gubernur Gorontalo ini menjadi karena berasal dari tesis knowledge menjadi eksplisit knowledge. Eduart menyebutkan, Model Fadel Muhammad dituangkan dalam buku ini sebagai bagian dari pengembangan new public menegement yang telah dikreasikan dari pengalaman di Gorontalo juga studi banding di daerah lain. Sehingga sangat relevan untuk jadi rujukan.
“Buku ini bukan hanya sisi teori saja, tapi dipraktekkan puluhan tahun. Sosok Fadel Muhammad dari seorang pengusaha, gubernur, legislatif, kemudian menjadi pimpinan MPR merupakan sesuatu yang luar biasa.
Selanjutnya kata Eduart, buku ini sangat istimewah karena ditulis oleh Fadel yang menjabat sebagai kepala daerah di Gorontalo di mana pada saat itu euforia otonomi daerah dan Gorontalo baru saja menjadi daerah baru di Indonesia.
“Terobosan untuk daerah baru menjalankan pemerintah tidak dengan model birokrasi tulen tapi bagaimana kita harus berfikir interprenership government. Dan itu dijalankan Fadel saat menjabat di Gorontalo,” tutur Eduart.
Buku memiliki 427 halaman ini juga telah disempurnakan dengan berbagai indikator penilaian dan dikembangkan di Brawijaya dan UGM. Melalui buku ini, Eduart menyebut sebagai potret keberhasilan Fadel saat menjabat di Gorontalo.
“Buku ini cukup berani dalam tanda kutip. Karena berani menampilkan model Fadel sebagai salah satu alternatif dalam pengelolaan pemerintahan bukan hal yang mudah. Ternyata model Fadel terterima. Model ini terterima secara akademik,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad menerangkan buku Reinventing Local Government ditulis bermula saat dirinya mejadi Gubernur Gorontalo. Buku ini ditulis berdasar pengalamannya sehari-hari kemudian melahirkan teori dan menjadi model baru dalam pemerintah.
“Pada waktu saya gubernur, saya sekolah di UGM dan di sana saya kemudian dibimbing oleh para guru besar sehinga melahirkan beberapa pikiran-pikiran baru dari pengalaman empiris menjadi teori. Di sana juga ada lahir model Fadel. Model ini kemudian dipakai di Gajah Mada dan di berbagai perguruan tinggi lain,” tutur Fadel.
Menurut Fadel, saat pemerintah tidak boleh terlalu kaku atau model birokrasi tulen. Fadel berujar, dalam pemerintah atau birokrasi harus berfikir unsur kewirusahaan atau enterpreneurship. Teori ini berkembang dan ditulis oleh profesor di Harvard dan dikenal dikenal dengan interprenial goverment ‘pemerintah yang berwawasan kewirausahaan’.
Model seperti ini kata Fadel patut diimplementasikan dengan pola berfikir entrepreneur. Fadel ingin pemerintah memiliki pola fikir seperti itu.
“Kalau pola fikir ini ada dalam berbagai hal, maka tidak hanya birokrasi tulen yang ada tapi birokrasi yang berorientasi kewirausahaan,” tutur Fadel. (muhajir/gopos)