GOPOS.ID, GORONTALO – Bertepatan dengan Tuberkulosis (TB) Day yang jatuh pada 24 Maret kemarin. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah merancang untuk memberi penghargaan bagi Puskesmas di Gorontalo dengan temuan kasus TB tertinggi.
Wakil Supervisor penanggulangan TBC, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo,Dolvi Sumarauw,SKM mengungkapan pada momen Hari TB Sedunia, dibarengi dengan kegiatan Rapat Konsultasi Teknis Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Rakontek P2P) se Provinsi Gorontalo, Selasa (26/3/2019) besok.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo akan menyerahkan penghargaan kepada Puskesmas dengan penemuan TB tertinggi se Gorontalo. Dalam penemuan TB di tahun 2018, dikatakan Dolvi berbeda dibandingkan penemuan kasus di tahun-tahun sebelumnya.
Dimana tahun 2018 ketika ada penderita baru ditemukan, maka petugas Puskesmas akan turun ke lingkungan sekitar dan melakukan pengecekan terhadap keluarga, maupun masyarakat sekitar.
“Sehingga penemuan kita di tahun kemarin banyak. Karena kita sudah tidak mengetuk pintu. Tetapi kita temukan kasus baru kemudian kita investigasi ke masyarakat di lingkungan sekitar,” kata Dolvi.
Baca juga :Lawan TBC Sebelum Mengrogoti Tubuh
Dengan penemuan kasus baru ini, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bersama-sama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berupaya untuk memutus mata rantai penularan TB.
“Karena kita berupaya untuk Gorontalo itu bisa eliminasi TB. Sebab TB ini bisa disembuhkan. Yang ada sekarang, banyak masyarakat dengan gejalah TB, tidak mau memeriksakan diri mereka. Mereka menganggap bahwa gejalah batuk dan lain-lain itu adalah hal biasa,” tutur Dolvi.
Sehingga banyak dari penderita TB tersebut ditemukan sudah dengan tahap yang sulit untuk disembuhkan. Namun Dinas Kesehatan tetap melakukan upaya untuk pengobatan sebagaimana program Kementerian Kesehatan dengan kampanye TOSS (Temukan, Obati Sampai Sembuh).
“Jadi ketika baru ditemukan, ada gejalah cepat pengobatannya. Namun kalau sudah lama bahkan sudah bertahun-tahun bisa lama pula pengobatannya. Meski menular, penyakit TB dapat disembuhkan. Sehingga masyarakat jangan khawatir untuk melakukan pengobatan,” paparnya. (andi/gopos)