GOPOS.ID,KOTA GORONTALO – Wabah COVID-19 yang hingga saat ini masih melanda, telah menimbulkan berbagai dampak di lintas sektor. Salah satunya adalah sektor ekonomi. Tidak terkecuali di Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi perekonomian Provinsi Gorontalo pada triwulan satu tahun 2021, telah mengalami kontraksi sebesar -1,98 persen.
Capaian itu lebih rendah dari ekonomi nasional yang sebesar -0,74 persen.
Sebagaimana diketahui, Kontraksi ekonomi merupakan kondisi penurunan siklus ekonomi.
Artinya bahwa, dalam kondisi terkontraksi seperti ini, Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu pendapatan negara dari berbagai unit usaha cenderung berada pada angka minus.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo, H. Idris Rahim, saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi yang membahas percepatan pemulihan ekonomi daerah di masa pandemi COVID-19 yang digelar di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Kamis (17/6/2021).
“Pandemi COVID-19 telah menghambat pertumbuhan ekonomi kita, bahkan saat ini dalam kondisi minus,” tutur Wagub.
Terkait hal itu, Idris menekankan agar seluruh sektor yang berpotensi untuk mempercepat pemulihan ekonomi harus segera didorong guna merangsang kembali geliat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Menurut Wagub, sektor pertanian, sebagai sektor penyumbang aktivitas ekonomi terbesar yang dilakoni masyarakat Gorontalo, harus segera diintervensi lebih intens lagi.
“Kami menginstruksikan agar benih jagung segera disalurkan ke petani untuk mempertahankan produksi jagung Gorontalo,” ujar Mantan Sekdaprov tersebut.
Idris juga menegaskan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), segera membelanjakan anggarannya.
Karena dana APBD dan APBN masih menjadi komponen yang mempengaruhi gerak ekonomi Gorontalo.
“Kita juga harus mencari peluang investasi. Karena anggaran pemerintah tidak cukup untuk membangun Gorontalo. Kita akan memberikan karpet merah kepada investor yang akan menanamkan modalnya di Gorontalo,” imbuhnya.
Idris menambahkan, Program strategis lainnya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dalam rangka pemulihan ekonomi tahun 2021 yaitu mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pemprov Gorontalo mengeluarkan kebijakan afirmasi penggunaan produk lokal serta mendorong terbentuknya krisis center untuk membantu UMKM yang terkena dampak COVID-19.
“Cara mendorong agar UMKM tetap tumbuh harus dimulai dengan memperkuat manajemennya. Kemudian pangsa pasarnya. Kita cari berdasarkan produk yang dihasilkan, setelah itu diberi bantuan modal,” tegas Idris.
Sementara itu, dari data yang disampaikan Kepala Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Gorontalo, Sagita Wartabone, ada beberapa lapangan usaha yang terkontraksi di Provinsi Gorontalo.
Seperti kategori jasa perusahaan, terkontraksi sebesar -6,49 persen, jasa lainnya -4,65 persen, serta transportasi dan pergudangan sebesar -4,61 persen.
Sedangkan lapangan usaha yang masih mengalami pertumbuhan positif di antaranya, kategori jasa keuangan sebesar 13,46 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar 11,71 persen, serta kategori informasi dan komunikasi sebesar 7,16 persen. (rls/adm-03/Gopos)