GOPOS.ID, GORONTALO – Pandemi corona virus desease 2019 (Covid-19) berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia termasuk Gorontalo. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, 6.310 orang di Gorontalo menjadi pengangguran akibat covid-19.
Dari penambahan jumlah pengangguran tersebut, total pengangguran di Provinsi Gorontalo mencapai 25.410 orang.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati menjelaskan, jumlah pengangguran di Gorontalo ini berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan BPS terakhir pada Agustus 2020 lalu.
Baca juga: Barito Picu Inflasi di Kota Gorontalo Jelang Akhir Tahun
Menurut Herum, jumlah penduduk usia kerja di Gorontalo sebanyak 893.745 orang. Dari jumlah tersebut kata Herum, sebanyak 118.192 penduduk usia kerja terdampak covid-19 atau sekitar 13,22 persen.
“Dari jumlah penduduk usia kerja yang terdampak covid-19 tersebut, 6.310 orang menjadi pengangguran dan 2.853 orang menjadi bukan angkatan kerja (BAK),” ungkap Herum saat diskusi fokus ‘Recovery Ekonomi dan Stabilitas Daerah di Masa Pandemi’ yang diselenggarakan oleh Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Gorontalo, Senin (30/11/2020).
Selain menjadi pengangguran dan BAK, penduduk usia kerja terdampak covid-19 ada pula yang sementara tidak bekerja yakni sebanyak 5.730 orang.
“Terakhir dari jumlah tersebut, 103.299 orang pekerja mengalami pengurangan jam bekerja (shorter hours) karena covid-19,” imbuhnya (muhajir/gopos)