GOPOS.ID, GORONTALO – Sempat berada di angka terendah yakni dengan 13 kasus Covid-19 yang sementara di rawat pada 26 November lalu. Kini seminggu setelah jumlah terendah itu, Gorontalo kembali mengalami kenaikan kasus.
Bahkan kini kasus covid-19 yang sementara dirawat sudah mencapai 63 kasus atau ada kenaikan 50 kasus baru selama sepekan.
Data yang dirilis satuan tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Gorontalo, selang dari tanggal 26 November sampai 2 Desember terjadi lonjakan kasus baru di Gorontalo. Dimana klaster ini dipengaruhi oleh dimulainya aktivitas kegiatan belajar tetap muka.
Sehingga mengantisipasi adanya penularan kepada para siswa. Maka dinas Pendidikan, kebudayaan pemuda dan olahraga Provinsi Gorontalo meminta kepada satgas untuk melakukan swab test terhadap guru-guru SMA/SMK se Gorontalo. Alhasil guru-guru di sejumlah sekolah di Gorontalo dinyatakan positif Covid-19.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole mengatakan bahwa penyebaran covid-19 di Indonesia, khususnya di Gorontalo belum berakhir.
Dengan adanya kebijakan untuk membuka kembali sekolah, maka pihak Dikbudpora memastikan bahwa guru-guru yang mengajar kepada siswa bebas dari penyebaran Covid-19.
Namun ternyata dari ratusan sampel swab test yang diambil dari guru-guru, sebagian dari mereka terpapar Covid-19.
“Kalau kemarin terjadi di kalangan tenaga kesehatan. Kali ini tenaga pendidik di Gorontalo mulai terpapar Covid-19. Ini setelah kami memenuhi permintaan Dikbudpora untuk melakukan swab test terhadap para guru di satuan pendidikan,” kata Misranda.
Tidak hanya itu, saja, jika sebelumnya seluruh wilayah di Gorontalo sudah bebas dari zona merah.
Kini, Kabupaten Gorontalo kembali berada di zona merah, dengan jumlah kasus yang sementara dirawat sebanyak 26 kasus.
“Kami berharap masyarakat jangan lengah, tetap waspada, karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Mari kita sama-sama menaati protokol kesehatan. Ingat pesan ibu, dan selalu terapkan 3M. Yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak,” tandas Misranda. (andi/gopos)