GOPOS.ID, GORONTALO – Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat, Ir. H. Mohammad Yadi Sofyan Noor, menyatakan bahwa Gorontalo telah menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Pekan Nasional (PENAS) KTNA 2026.
Pernyataan ini disampaikannya saat membuka kegiatan Rembug Madya KTNA Nasional yang berlangsung di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo, pada Kamis (12/6/2025).
Dalam pidatonya, Yadi menekankan bahwa PENAS tahun depan akan menjadi ajang besar dengan estimasi partisipasi lebih dari 30.000 orang, melibatkan seluruh provinsi di Indonesia serta delegasi dari kawasan Asia dan Afrika.
“Kita akan menerima ribuan tamu dari berbagai penjuru negeri. Setiap daerah rata-rata mengirimkan sekitar 1.800 peserta. Indonesia Timur diprediksi akan tampil sebagai kekuatan utama,” ungkapnya.
Yadi juga melempar tantangan kepada Gorontalo untuk menentukan jumlah peserta yang siap ditampung.
“Gorontalo, siap tampung berapa? Dua ribu, tiga ribu? Besok kita tetapkan kuotanya secara resmi,” katanya tegas.
Menjawab pertanyaan media tentang kesiapan koordinasi pusat dan daerah, Yadi menegaskan bahwa struktur KTNA telah terbentuk hingga ke akar rumput.
“Kami punya 660 ribu lebih pengurus aktif, dengan anggota mencapai 22 juta orang. Struktur organisasi kami dari pusat hingga desa sangat solid, jadi koordinasi bukan persoalan,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa penunjukan Gorontalo sebagai tuan rumah bersifat final dan tidak akan berubah.
“Keputusan ini sudah final. Semua jenjang—dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai desa—sudah satu suara dan terkoneksi,” tuturnya.
Tak hanya itu, Yadi memastikan kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk membuka secara langsung ajang bergengsi ini.
“Setiap PENAS selalu dihadiri Presiden. Kami sudah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian, dan Insya Allah Presiden akan hadir membuka acara,” katanya optimis.
KTNA juga akan menjadikan PENAS 2026 sebagai momentum transformasi pertanian melalui teknologi dan inovasi.
“Mari kita gaungkan semangat swasembada pangan dari Gorontalo. Kita dorong pemanfaatan teknologi pertanian dan fokus pada kemandirian beras,” serunya.
Sebagai ajang internasional, PENAS 2026 juga akan diramaikan oleh kehadiran petani dari berbagai negara sahabat, termasuk ASEAN, Jepang, dan kawasan Asia Pasifik.
“Delegasi luar negeri pasti akan ikut serta. Ini kesempatan emas untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan teknologi pertanian,” pungkas Yadi. (isno/gopos)