GOPOS ID, KOTA GORONTALO – Untuk mengurai kemacetan saat pasar senggol, Kepolisian Lalu Lintas (Polantas) Polresta Gorontalo Kota akan berlakukan rekayasa lalu lintas.
Kasat Lantas Polresta Gorontalo Kota, AKP Oktalya Saka menjelaskan bahwa terkait rekayasa lalu lintas, sebelumnya pihaknya telah mensosialisasikan lewat sosial media (sosmed).
“Jadi ada beberapa ruas jalan yang digunakan adanya pendirian tenda lapak maupun tempat parkir. Ada beberapa jalan ditutup, karena seluruh ruas jalan dipergunakan sehingga diberlakukan satu arah dan ada ditutup total,” jelas AKP Oktalya.
Mantan Kasubbag Renmin Ditantas Polda Gorontalo ini mengatakan untuk jalur satu arah berada di jalan S. Parman karena ada sebagian jalan yang dipakai untuk lapak. Kemudian untuk jalan Suprapto kompleks klenteng, diberlakukan juga satu arah ke arah jalan Imam Bonjol.
“Hanya saja ada sebagian jalan Suprapto ada lapak yang penuh menggunakan dua lajur kemudian tempat parkir. Nah, yang berlaku satu arah ini di tempat parkir,” urainya.
Terkait dengan rekayasa jalan, lanjut AKP Oktalya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para penanggungjawab wilayah, khususnya yang punya parkir untuk tidak melampaui ketentuan rekayasa lalu lintas yang ada.
“Untuk titik parkir sendiri ada di jalan Suprapto, jalan S. Parman, jalan Sutoyo, belakang kodim juga ada. Kemudian Bank Sulutgo, BRI unit dekat jami, jalan Yusuf Polapa, jalan Imam Bonjol arah ke jalan S. Prapto dan jalan Raja Eyato,” ujarnya.
Menurut AKP Oktalya, sejatinya rekayasa lalu lintas sudah dibuat sejak pengukuran lahan lapak, dan rekayasa sifatnya masih fleksibel atau belum finis kapan saja berubah.
“Jadi kita menunggu finisnya opening seremonial dari Pemerintah Kota Gorontalo. Kalau memang sudah ada perubahan atau ternyata lebih luas lagi lapaknya atau sebaliknya itu juga akan mempengaruhi rekayasa lalu lintas tersebut,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut kata perwita pertama (pama) itu, nantinya di lokasi pasar senggol akan dikerahkan sebanyak 189 personel dari Polresta Gorontalo Kota tidak termasuk satker lalu lintas. Sebab anggota lalu lintas akan mobile, tidak berada di satu titik.
“Dimana seluruh lokasi yang terjadi kemacetan disitu baru pihak lalu lintas akan turun untuk mengurai kemacetan,” katanya.
Alumnus akademi kepolisian (akpol) 2016 ini menuturkan tujuan dari rekayasa lalu lintas sendiri untuk memberikan edukasi ke masyarakat yang ingin berkunjung ke pasar senggol bisa mengetahui dimana titik parkir dan jalur macet.
Kemudian apabila ada masyarakat kebingungan karena adanya pasar senggol yang ditutup jalannya, maka pihaknya telah menyediakan jalur alternatif salah satunya jalan 23 Januari yang ful dua jalur aktif.
“Ada juga jalan Nani Wartabone dan jalan HB. Jassin yang menjadi jalan poros utama bisa dilalui kapan saja,” terangnya.
Terakhir dirinya mengimbau ke masyarakat terutama bagi pengunjung pasar senggol, agar bisa memahami rekayasa jalan demi memberi kenyamanan baik pengunjung pasar senggol maupun pengguna jalan.
“Kami juga mengimbau khusunya yang parkir dipastikan memang kendaraannya, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup AKP Oktalya. (Isno/gopos)