GOPOS.ID – Program pendampingan petani oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali membuahkan hasil gemilang. Melalui Demonstration Plot (Demplot) di Desa Panaikang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hasil panen komoditas ubi kayu berhasil mengalami peningkatan signifikan.
VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim Indah Febrianty, menjelaskan demplot kali ini berhasil mencatat peningkatan produktivitas ubi kayu mencapai 51,7 ton per hektar, dari sebelumnya hanya berkisar 25 ton per hektar. Dalam artian terjadi lonjakan produktivitas sebesar 106,8 persen melalui pendampingan intensif yang dilaksanakan.
“Demplot kali ini menggunakan pupuk non subsidi NPK Pelangi 20-10-10, serta pupuk hayati Ecofert yang didukung penerapan teknologi pemupukan modern. Dua produk unggulan Pupuk Kaltim ini dirancang untuk meningkatkan daya dukung pertanian dengan karakteristik lahan berbeda,” ungkap Indah, Senin (28/10/2024).
Menurut dia, demplot kali ini merupakan percontohan untuk pemupukan ubi kayu di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Gowa, yang merupakan salah satu sentra komoditas ubi kayu di Indonesia Timur. Hal ini wujud komitmen Pupuk Kaltim mendukung potensi pertanian lokal, sekaligus upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui pola pemupukan berimbang dengan produk yang ramah lingkungan.
“Program ini dilaksanakan melalui sinergi Pupuk Kaltim bersama Mayora Group, dalam hal ini PT Nutrindo Bogarasa, sebagai upaya bersama mendorong peningkatan hasil pertanian masyarakat,” tandas Indah.
Melihat produktivitas hasil yang dicapai, petani diharap tidak ragu menggunakan produk Pupuk Kaltim, yang terbukti cocok untuk berbagai komoditas dan karakteristik lahan. Selain itu demplot juga digagas untuk mendorong penggunaan pupuk non subsidi di kalangan petani, guna menekan ketergantungan akan pupuk bersubsidi dengan hasil produksi yang jauh lebih signifikan.
Selain itu para petani dapat menerapkan metode serupa dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan, sehingga hasil yang diperoleh pun semakin optimal. Dimana program yang berorientasi pada peningkatan produktivitas pertanian pangan menjadi salah satu perhatian Pupuk Kaltim, agar tata kelola pertanian berkelanjutan dan berdaya saing semakin terwujud dengan hasil yang lebih maksimal.
“Edukasi inilah yang kami tekankan melalui demplot, untuk meningkatkan pemahaman petani dengan pengaplikasian secara langsung. Termasuk pembuktian hasil yang mampu dicapai jika pemupukan berimbang dan tata kelola lahan dilakukan dengan benar,” terang Indah.
Salah satu petani ubi kayu Gowa, Salam, yang terlibat dalam program demplot ini mengakui produktivitas hasil mampu dipacu dengan lebih optimal melalui pengaplikasian pupuk secara benar. Dikatakannya pengaplikasian NPK Pelangi yang disesuaikan dengan kondisi lahan setempat, serta Ecofert yang membantu memperbaiki daya dukung lahan, menjadikan kombinasi pupuk yang lebih unggul meskipun di luar program subsidi.
“Dampaknya juga kami rasakan langsung melihat hasil produksi pada panen kali ini. Kami semakin terbuka terhadap penggunaan pupuk non subsidi, meski harga sedikit lebih tinggi namun memberikan hasil yang jauh lebih dari perkiraan,” ungkap Salam.
Dirinya pun menyebut akan mengikuti pengaplikasian demplot Pupuk Kaltim untuk penanaman selanjutnya, melalui penggunaan pupuk non subsidi seperti NPK Pelangi dan Ecofert. Begitu juga para petani lainnya, didorong Salam untuk mengikuti tata cara serupa, sehingga petani ubi kayu di Kabupaten Gowa dapat lebih sejahtera seiring hasil yang didapatkan.
“Metode seperti ini menjadi pengetahuan berharga bagi kami, dan semoga kedepan hasil pertanian bisa lebih tinggi lagi. Terima kasih atas pendampingan Pupuk Kaltim, dan kami harap ini bisa diikuti petani lainnya,” tutur Salam.
Perwakilan Nutrindo Bogarasa, Hendra, turut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan demplot Pupuk Kaltim meningkatkan produktivitas ubi kayu petani binaannya. Menurut dia, hal ini akan memberikan dampak terhadap kesejahteraan petani ubi kayu di Gowa, yang selama ini menjadi salah satu pemasok bagi pabrik yang bergerak di bidang pengolahan tapioka tersebut.
“Pengetahuan melalui demplot ini sangat membantu kami dalam mengoperasikan pabrik agar lebih berkelanjutan, serta memberikan dampak signifikan terhadap tingkat ekonomi petani ubi kayu. Semoga program ini semakin ditingkatkan kedepannya,” ucap Hendra.(adm03gopos)