GOPOS.ID,KOTA GORONTALO – Pasca lebaran Idul Fitri 1442 H. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Di daerahnya masing-masing.
Dari data yang dibeberkan, diperkirakan terdapat 1,5 juta pemudik yang berhasil keluar daerah.
Permintaan Presiden Jokowi ini disampaikan langsung pada rapat koordinasi, yang diikuti oleh seluruh kepala daerah se Indonesia.
Termasuk Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, secara virtual, Senin (17/5/2021).
Dari Rumah Dinas Gubernur. Rakor tersebut, juga diikuti oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Kapolda Gorontalo, Danrem 133 NWB. Dan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo.
Hadir pula. Kabinda Gorontalo, Kajati Gorontalo, Sekdaprov Gorontalo. Serta perwakilan Satgas Covid-19 Provinsi Gorontalo.
“Data yang saya terima. Terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6-17 Mei 2021. Dulu saya sampaikan ada 33 persen masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman. Kemudian ada larangan, Masyarakat dilarang mudik turun menjadi 11 persen. Setelah sosialisasi menjadi 7 persen, dan saat ada penyekatan turun menjadi 1,1 persen,” jelas Presiden.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur yang ditemui usai Rakor menyebutkan. Berdasarkan laporan dari OPD dan Forkopimda, pelaksanaan mudik di Gorontalo berlangsung dengan aman dan tertib. Baik dari jalur darat, udara maupun laut.
Hal ini dikarenakan, sebelum ditentukan larangan sampai dengan tanggal 17 Mei, pihaknya sudah melakukan sosialisasi. Sehingga masyarakat sudah sangat paham.
“Tetapi kata pak presiden pergerakan itu masih harus diantisipasi sampai akhir pekan depan. Dan saya selaku Gubernur, ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Gorontalo maupun keluarganya di luar Gorontalo yang telah mematuhi aturan ini,” tutur Rusli
Lebih lanjut, Pemerintah daerah juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan akan masuknya varian baru dari Covid-19.
Menanggapi hal itu, Gubernur dua periode ini optimis. Varian baru Virus Corona ini tidak akan masuk ke Gorontalo.
“Insya Allah virus varian baru itu tidak akan sampai di Gorontalo. Karena virus varian baru ini di bawa oleh orang Arab ke Indonesia. Sementara kita tidak ada TKW. Kita juga bukan daerah tujuan utama para wisatawan. Dan yang pasti Gorontalo akan terus kita jaga bersama,” tutupnya. (rls/adm-03/Gopos)