GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Puluhan wartawan di Provinsi Gorontalo turun melakukan aksi damai di depan Polda Gorontalo, Kamis (15/10/2020). Aksi yang mengutuk tindakan refresif dan intimidasi terhadap wartawan tersebut tidak mendapatkan respon dan tanggapan sama sekali dari Kapolda Gorontalo.
Pantauan gopos.id aksi tersebut dimulai pada Pukul 13.00 WITA di Bundaran Saronde Kota Gorontalo. Berselang satu jam, massa aksi yang tergabung dalam tujuh organisasi Pers Provinsi Gorontalo.
Selain melakukan tuntutan, puluhan massa aksi itu pun melakukan taburan bunga yang ditandai dengan pelepasan Id Card oleh para wartawan di Depan Mapolda Gorontalo.
Disamping itu, mereka juga memberikan hadiah berupa buku pedoman dewan Pers, undang-undang Pers kepada anggota Polda Gorontalo.
“Kami sangat kecewa aksi kami pada hari ini tidak ditanggapi oleh bapak Kapolda Gorontalo,” ungkap Koordinator Lapangan, Helmi Rasyid.
Helmi Rasyid menegaskan, selama belum mendapatkan tanggapan dari Kapolda Gorontalo. Maka seluruh wartawan se-Gorontalo akan memboikot peliputan di Polda Gorontalo, mulai hari ini, Kamis (15/10/2020).
“Mulai hari ini, kami akan memboikot pemberitaan dari Polda Gorontalo, karena Kapolda dan Wakapolda enggan menemui kita kawan kawan” ungkap Helmi Rasid dengan suara lantangnya.
Aksi damai wartawan se Gorontalo ini terjadi sebagai bentuk protes kepada Polda Gorontalo akibat adanya dugaan intimidasi dan pembungkaman kerja kerja jurnalistik pada liputan demo penolakan UU Cipta Kerja di Gorontalo.
“Kalau ada release kita di undang, tapi saat meliput demo kita diintimidasi. Ini ada apa” tegas Yudistira Saleh dalam orasinya.
Massa aksi juga menyuarakan tentang kekecewaan salah satu petinggi Polda yang selalu menggeluarkan statetmen Hoaks kepada pemberitaan wartawan Gorontalo.
“Kami Telepon tidak diangkat, di WA hanya dibalas. Setelah berita naik dibilang hoaks. Ada apa ini” tegas Yudistira. (Ramlan/gopos)