GOPOS.ID, GORONTALO – Ini peringatan bagi warga di Kota Gorontalo untuk tidak membakar secara sembarangan. Apalagi tempat pembakaran sampah itu berdekatan dengan pemukiman, sebaiknya dihindari. Sebab dalam rentang dua bulan terakhir peristiwa kebakaran cukup marak terjadi di Kota Gorontalo.
Peringatan bagi warga Kota Gorontalo  untuk tidak membakar sampah sembarangan ini dituangkan dalam Surat Edaran Wali Kota Gorontalo  Nomor: 360/BPBD/138/2021 tentang Kewaspadaan Terhadap Musibah Kebakaran di Kota Gorontalo.
Ada enam point ketentuan dalam surat edaran yang diteken Wali Kota Gorontalo, Marten Taha tersebut. Â Yakni:
- Seluruh masyarakat diwilayah Kota Gorontalo agar selalu berhati-hati dalam pengunaan peralatan memasak berupa tungku, kompor minyak, kompor gas dan peralatan memasak lainnya yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
- Seluruh masyarakat agar kiranya sebelum meninggalkan rumah diharapkan untuk dapat mematikan dan memeriksa kembali peralatan memasak dan kelistrikan didalam rumah untuk mencegah terjadi musibah kebakaran.
- Seluruh masyarakat agar tidak membakar sampah secara sembarangan yang dapat mengakibatkan merembet dan meluasnya area kebakaran pada lahan kosong, lahan perkebunan, maupun bangunan disekitar lokasi pembakaran sampah.
- Seluruh masyarakat agar secara berskala dapat memeriksa instalasi listrik dirumah masing-masing untuk mencegah terjadinya arus pendek/korsleting yang dapat menimbulkan musibah kebakaran.
- Bagi seluruh warga masyarakat sebagai pemilik tempat usaha untuk dapat menyiapkan alat pemadam api ringan/tabung pemadam kebakaran (APAR) sebagai upaya awal mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar.
- Bila terjadi musibah kebakaran agar secepatnya dapat menghubungi nomor telepon darurat pemadam kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo di 0435-822602 atau 082259934143.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengatakan dalam selang waktu 2 bulan, kebakaran di kota Gorontalo sudah mencapai 11 kasus. Hal ini termasuk dalam kategori mengkhawatirkan.
“Biasanya dalam sebulan itu hanya 2 kali terjadi, tapi ini sudah 5 sampai 6 kali setiap bulan,” ucap Marten.(ari/gopos)