GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyerap aspirasi dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo, Selasa (9/2/2021).
Serap aspirasi dilakukan melalui rapat konsultasi yang turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim.
Beberapa isu yang dibahas di antaranya terkait terorisme dan separatisme yang menghangat beberapa Minggu terakhir. Ada tujuh terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Pohuwato dan sudah dibawa oleh Densus 88 ke Jakarta.
Kapolda Gorontalo Irjen Akhmad Wiyagus menjelaskan, pergerakan terorisme ini sudah diendus Densus 88 sejak November tahun 2018 lalu. Mereka diduga menyasar anggota polisi, TNI dan pejabat Pemda.
“Ketujuh orang tersangka ini menamakan diri Jamaah Ansor Pohuwato. Jadi jamaah ini suka tidak suka sudah dikenal di dunia terorisme. Padahal mereka benar-benar oang Pohuwato, hanya untuk men-declare kepada masyarakat luas bahwa di Pohuwato juga ada loh. Kira kira begitu,” jelas Kapolda Gorontalo Irjen Akhmad Wiyagus.
Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito menyarankan untuk menjadikan Gorontalo sebagai daerah penyangga untuk Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah yang relatif lebih besar risiko terorisme dan separatisme.
Baca juga: Pamitan, Ini Kesan Herum Fajarwati Selama Bertugas di Gorontalo
“Alangkah baiknya melaksanakan operasi imbangan untuk membuat sekat ini. Kita melakukan operasi penyekatan sehingga tidak terjadi limpahan dari dua daerah sehingga Sulut dan Sulteng tidak connect pak. Bisa bisa Filipina Selatan bisa konek dengan Poso pak,” saran jenderal bintang satu itu.
Azis Syamsuddin menyambut baik aspirasi yang ada dan berjanji akan membahas di tingkat pusat dengan kementrian terkait. Gorontalo butuh perhatian khusus karena berpotensi menjadi lalu lintas paham radikal.
“Kami sangat berterima kasih atas masukan-masukan ini. Pandangan daripada TNI-Polri sama, Gorontalo ini sebagai lalu lintas (paham radikal). Tinggal bagaimana kita memutus ini,” ungkap Azis.
Aspirasi lain yang diserap yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, pariwisata termasuk penyediaan lembaga pemasyarakatan (lapas) yang representatif. Ia berharap bisa memperjuangkan khususnya dalam hal anggaran.
Kehadiran politisi Partai Golkar itu tidak sendiri, sejumlah anggota DPR RI yang membawahi bidang Politik Hukum dan Keamanan ikut diajak. Ada Putri Anneta Komarudin dari Komisi XI, Jhon Kennedy Azis dari komisi VIII dan Andi Rio dari Komisi III.
Hadir juga Ilham Pangestu dari Komisi I, Hetifah Sjaifudian dari komisi X, Rudi Maksud Komisi III, Sari Yuliyanti komisi III serta Idah Syahidah dari komisi VIII yang juga istri Gubernur Gorontalo. (rls/adm-01/gopos)