GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus Tubercolosis atau lebih dikenal dengan sebutan TBC di Provinsi Gorontalo pada 2023 mengalami kenaikan dibandingkan 2022. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengimbau masyarakat melakukan pencegahan dan penanganan penyakit TBC. Apabila menderita TBC jangan dibiarkan. Yuk berobat ke Puskesmas atau rumah sakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Jeane I. Dalie, mengimbau masyarakat tak malu untuk mengungkapkan bila dirinya merasakan gejala-gejala TBC. Gejala umum TBC biasanya batuk berkepenjangan (lebih dari 3 minggu), batuk berdahak/disertai darah, penurunan berat badan hingga kelelahan.
“Untuk pengobatan biasa didapat melalui hasil pemeriksaan foto rontgen kemudian dianalisa untuk menentukan pengobatannya,” ujar Jeane pada bincang sehat dengan topik “Ayo bersama akhiri TBC, Gorontalo bisa!”, Rabu (29/3/2023) di Dinas Provinsi Gorontalo.
Dia menambahkan, kasus TBC di Provinsi Gorontalo terjadi kenaikan dibanding tahun sebelum. Pada 2023 terdapat 5.527 kasus namun baru 480 kasus yang telah ditemukan dan diobati. Sedangkan tahun 2022 sebanyak 4.718 kasus TBC.
“Kalau dibanding tahun kemarin tahun ini yang lebih banyak karena 2023 termasuk penemuan di tahun 2022,” ujarnya.
Lebih lanjut Jeane menuturkan gerakan bersama mengakhiri TBC bertujuan mengeliminasi masalah TBC. Selain itu memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas maupun rumah sakit jika merasakan gejala TBC. (Nita-MgUNG/gopos)