GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gorontalo, Taufik Gubali M.Pd menuturkan SMA Negeri 1 Gorontalo masih menerapkan sistem pembelajaran daring dan luring. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.
“Kita di Sekolah SMA Negeri 1 Gorontalo masih melakukan sistem daring dan luring,” ungkap Taufik Gubali M.Pd.
Taupik Gubali mengatakan, selaku Wakil Sekolah SMA N.1 Gorontalo pihaknya membutuhkan adanya sinergi dan kolaborasi dari semua pihak.
“Apabila menggunakan sistem daring bermasalah, maka kita melakukan mekanisme luring,” jelas Taufik.
Selain itu, untuk mengantisipasi kedua sistem tersebut, pihak SMA N. 1 Gorontalo melakukan pembagian paguyuban-paguyuban kelas yang terdiri dari siswa dan orang tua.
“Sekali virtual, mereka para guru langsung masuk ke aplikasi zoom dan langsung memberikan pelajaran kepada Siswa,” jelas Taufik.
Disamping itu, Taufik Gubali juga menegaskan, ia melarang Siswa SMA N. 1 Gorontalo terlibat dalam demo menolak Undang-undang Cipta kerja (Omnibus Law).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpupora) Kota Gorontalo, Dr. Ir.H Yosef P. Koton menyampaikan saat ini juga para siswa SMA sederajat di Kota Gorontalo sudah dibekali pulsa gratis dari pemerintah.
“Pulsa tersebut tidak bisa digunakan selain keperluan untuk belajar,” terang Yosef P Koton.
“Sekali lagi kami menghimbau kepada semua Kepala Sekolah untuk dapat melarang Siswa didiknya untuk ikut demo,” pungkas Yosep P Koton. (Ramlan/gopos).