GOPOS.ID, GORONTALO – Kekerasan di dunia pendidikan terjadi lagi. Kali ini menimpa Mohammad Akbar siswa kelas XI Madya Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menegah Atas (SMA) Wira Bhakti Gorontalo.
Remaja berusia 17 tahun itu menjadi korban penganiayaan dari kakak kelas, beberapa alumni hingga pelatih di Sekolah tersebut. Para pelaku ini dengan tega menganiaya Akbar dengan hantaman pukulan tangan maupun benda keras berupa rotan.
Akibat penganiayaan itu, Akbar mengalami luka di bagian kepala, mulut, perut hingga dibagian kaki.
Menurut pengakuan korban kepada Orang tuanya, peristiwa terjadi pada jumat malam ada 13 siswa termasuk korban yang dihukum akibat diduga kedapatan merokok. Mereka mendapat pembinaan hingga mendapat kekerasan fisik dari para seniornya.
Ibu korban, Nirwana Dunda mengungkapkan rasa menyesalnya atas insiden penganiayaan terhadap anaknya tersebut.
“Saya menyekolahkan anak saya disitu seperti saya mengantar anaknya ke liang laharnya sendiri,” ucap Nirwana kepada wartawan, Senin (20/8/2019) di rumah sakit Aloei Saboe.
Dari pengakuan Nirwana bahwa peristiwa terjadi pada Jumat malam. Dimana ada 13 siswa termasuk anaknya yang dihukum, karena diduga kedapatan merokok.
”Mereka mendapat pembinaan. Mereka dihukum. Dari 13 siswa cuman anak saya yang mendapat luka berat akibat pemukulan dengan tangan terkepal maupun benda keras. Ini bukan membina tapi kekerasan,” kata Nirwana.
Dari berbagai kejadian yang menimpa anaknya tersebut, Nirwana mengatakan bahwa tindakan kekerasan ini sering kali diterima anaknya. Baik berupa pukulan, tamparan hingga kekerasan fisik lainnya.
“Saya sebagai orang tua, sebagai ibunya, tidak ingin mengantar anak saya ke sekolah itu lagi,” lanjutnya.
Atas kejadian itu juga, Nirwana merasa keberatan dan telah melapokan kasus kekerasan tersebut kepada pihak sekolah.
“Saya sudah laporkan ke pihak polres bone bolango. Saya harap para pelaku pemukulan bisa diungkap dan bisa diproses,” tuturnya.
(isno/andi/gopos)