No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Siapa yang Benar-Benar Merdeka?

Arif Bina by Arif Bina
Sabtu 16 Agustus 2025
in Perspektif
0
Annisa Yantu (Foto: Doc. Pribadi)

Annisa Yantu (Foto: Doc. Pribadi)

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata, “17 agustus tahun 1945” yang mana menandakan hari kemerdekaan negeri tercinta ini. Saat itu, semua orang mengibarkan bendera merah putih, ketika upacara dan  menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat.

“17 agustus tahun 1945, itulah hari kemerdekaan kita,” kemerdekaan yang mana ? begitu lantang kita menyanyikan lagu kemerdekan tetapi di luar sana, masih ada perempuan yang haknya dirampas, suaranya tak pernah didengar, dan mimpinya dicabut paksa. Apa arti kemerdekaan jika setengah dari rakyat negeri ini masih dipenjara oleh diskriminasi dan kekerasan? Jangan bangga menyebut kita bangsa merdeka jika perempuan masih harus berjuang sendirian untuk hal-hak yang seharusnya menjadi miliknya sejak lahir.

Khususnya di tanah kita sendiri, Gorontalo, masih banyak perempuan yang belum merasakan arti merdeka sepenuhmya. Bukan cerita jauh, ini cerita tetangga, saudara, bahkan mungkin teman kita. Tahun lalu, ratusan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tercatat di berbagai wilayah. Ada gadis belia yang dipaksa menikah demi alasan adat,meski hatinya menolak.ada buruh perempuan yang bekerja dari pagi sampai malam,tapi gajinya tidak sepadan bahkan mengalami pelecehan ditempat kerja. Ada ibu yang bertahun-tahun menjadi korban KDRT, tapi memilih diam karena takut anak-anaknya terlantar.mereka ini bagian dari kita, bagian dari bangsa yang katanya merdeka  tetapi mengapa hidup mereka justru masih terbelenggu?

Baca Juga :  Basarnas Gorontalo Siaga Amankan Mudik Lebaran

Kita sering lupa bahwa kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan bangsa asing, tetapi juga bebas dari ketidakadilan dan ketakutan di tanah sendiri. Kemerdekaan seharusnya berarti setiap warga negara, tanpa memandang gender atau usia, bisa hidup dengan aman, dihargai, dan mendapatkan haknya. Apa gunanya kita mengibarkan bendera setinggi langit, jika di sisi lain masih ada air mata yang jatuh diam-diam karena kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi?

Jika bangsa ini benar-benar mau disebut merdeka, maka kemerdekaan itu harus dirasakan oleh semua, termasuk mereka yang selama ini terpinggirkan. Pemerintah boleh saja membuat program perlindungan perempuan dan anak, tapi tanpa dukungan masyarakat yang berani bersuara dan melawan ketidakadilan, semua itu hanya akan jadi slogan kosong.

Baca Juga :  CORONA DAN SIKAP BERAGAMA KITA

Merdeka adalah saat tidak ada lagi gadis yang dinikahkan paksa demi adat, saat tidak ada lagi buruh perempuan yang dilecehkan di tempat kerja, dan saat tidak ada lagi ibu yang takut melawan kekerasan di rumahnya sendiri. Selama itu belum terwujud, kemerdekaan kita hanyalah janji yang belum ditepati.

Kita memang sudah merdeka di atas kertas, tapi kemerdekaan sejati baru akan ada ketika semua orang terutama perempuan dan anak hidup tanpa rasa takut. Jangan biarkan angka-angka kekerasan itu terus bertambah dan hanya jadi berita yang lewat di timeline kita. Mulai dari hari ini, dari lingkungan kita, mari kita jadi suara bagi mereka yang bungkam, jadi perisai bagi mereka yang lemah, dan jadi pengingat bagi bangsa ini: kemerdekaan bukan hadiah yang selesai diterima, tapi perjuangan yang harus terus dijaga.*

Penulis: Annisa Yantu, Anggota IMM Universitas Muhammadiyah Gorontalo dan Founder Walidah Muda.

Previous Post

Pengakuan Bripda Farhan yang Kabur Jelang Ijab Kabul

Next Post

Gubernur Gusnar Lepas 2000 Peserta Fun Run 5K

Related Posts

Masjid Raya yang Agung di Gorontalo
Perspektif

Proklamasi di Kabila dan Merah Putih 16 Agustus

Minggu 17 Agustus 2025
Bagaimana Kita Memahami Konflik Adhan vs Gusnar?
Perspektif

Bagaimana Kita Memahami Konflik Adhan vs Gusnar?

Sabtu 9 Agustus 2025
Munas Airlangga Menang Sekali Putaran ?
Perspektif

Khutbah Politik Partai Golkar Gorontalo

Minggu 27 Juli 2025
Masjid Raya yang Agung di Gorontalo
Perspektif

Penerbang Patriot di Zaman Pergolakan

Kamis 24 Juli 2025
Jejak Keluarga Tom Lembong di Gorontalo
Perspektif

Jejak Keluarga Tom Lembong di Gorontalo

Selasa 22 Juli 2025
Apa yang Salah Dari Penyebaran Informasi Kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo?
Perspektif

Apa yang Salah Dari Penyebaran Informasi Kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo?

Minggu 20 Juli 2025
Next Post
Gubernur Gusnar Lepas 2000 Peserta Fun Run 5K

Gubernur Gusnar Lepas 2000 Peserta Fun Run 5K

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Sempat Menghilang, Bripda Farhan Temui Keluarga Sukmawati 

    Sempat Menghilang, Bripda Farhan Temui Keluarga Sukmawati 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengakuan Bripda Farhan yang Kabur Jelang Ijab Kabul

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bripda Farhan, Polisi yang Kabur di Hari Pernikahan: Sukmawati Ungkap Fakta Mengejutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Breaking News: Dua Pria Duel di Kawasan Pertokoan Kota Gorontalo, Satu Luka Parah Kena Sajam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penampilan ‘Dewi Themis’ Tutup Rangkaian PKKMB Fakultas Hukum UNG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.