GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus kematian pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) di Gorontalo bertambah. Terbaru, seorang PDP yang dirawat di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo dilaporkan meninggal dunia, Rabu (29/4/2020).
Informasi yang dirangkum gopos.id, pasien yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia 32 tahun. Sebelum meninggal, pasien tersebut diketahui berdomisili di Desa Langge, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
Pasien menjalani perawatan di RSAS selama lebih kurang seminggu. Pasien masuk di RSAS pada 23 April 2020.
Saat itu pihak keluarga menyampaikan bila pasien menderita penyakit liver dan diabetes. Penyakit tersebut telah diderita selama 4 tahun.
Baca juga: Hasil Swab PCR 55 Tenaga Medis RSUD Ainun Habibie Dinyatakan Negatif
Sementara itu dari hasil rapid tes yang dilakukan pihak medis RSAS, menunjukan reaktif. Hasil itu membuat pihak medis melanjutkan untuk pemeriksaan swab PCR. Akan tetapi hasil pemeriksaan laboratorium milik sang pasien, hingga Rabu (29/4/2020), belum keluar.
Pasien meninggal sekitar pukul 13.00 Wita. Sebelum meninggal, almarhum kesehariannya bekerja di Manado, Sulawesi Utara. Ia kembali ke Gorontalo pada Januari 2020.
Sementara itu pemakanan jenazah pasien telah dimakamkan di pekuburan keluarga di Desa Bulota, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Rabu (29/4/2020) pukul 19.20 WITA. Proses pemakaman dilakukan mengacu pada protokol kesehatan Covid-19.
Proses pemakaman tersbut tidak ada penolakan dari warga sekitara. Saat pemakaman di jaga ketat oleh jajaran Polsek Telaga dan anggota personil Polres Gorontalo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, dr.Rony Sampir, ketika dihubungi gopos.id, menyampaikan pihaknya kurang mengetahui persis terkait PDP yang meninggal. Informasi yang diterima pihaknya, pasien tersebut berasal dari wilayah Bone Bolango dan dirawat di RSAS. Pasien tersebut hanya dimakamkan di wilayah Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
“Untuk jelasnya bisa dikonfirmasi langsung ke Bone Bolango. Sebab bukan kami yang menangani pasien tersebut,” ujar Rony Sampir.
Sementara itu gopos.id, telah berusaha menghubungi gugus tugas covid-19 Kabupaten Bone Bolango. Akan tetapi sampai berita ini dilansir pukul 22.00 WITA, belum ada penjelasan resmi dari gugus tugas covid-19 terkait meninggalnya PDP tersebut.(isno/pras/ari/gopos)