GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Sejumlah siswa SMK Negeri 1 Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, harus menghadapi kenyataan pahit setelah nama mereka tidak terdaftar sebagai peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) saat diumumkan secara nasional, Kamis (19/3/2025).
Pasalnya pihak sekolah, yakni SMK Negeri 1 Bone Raya, terlambat alias tidak selesai memasukkan data siswa dalam sistem SNBP sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Padahal bagi banyak siswa, jalur SNBP menjadi harapan utama untuk masuk perguruan tinggi idaman tanpa harus melalui ujian seleksi.
Keterlambatan itu pun diakui oleh Kepala SMK Negeri 1 Bone Raya Irfan Gunibala. Kepada Gopos.id dia bilang, pihak sekolah terlambat melakukan finalisasi data siswa karena waktu yang diberikan sudah lewat.
“Memang benar, sisa beberapa orang datanya yang belum diupload tetapi saat mau diupload ternyata waktunya sudah habis,” aku Irfan.
Solusinya adalah, lanjut Irfan, pihak sekolah akan terus memantau perkembangan informasi terkait Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebagai alternatif bagi siswa yang terdampak.
“Kami akan memastikan seluruh siswa mendapatkan informasi terbaru mengenai SNBT. Selain itu, sekolah akan melakukan bimbingan bagi siswa agar mereka lebih siap menghadapi ujian seleksi,” imbuh Irfan.
Namun, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya meredakan kekecewaan siswa dan orang tua. Mereka merasa dirugikan.
“Saya masih kecewa karena anak-anak tidak bisa mengikuti jalur SNBP, orang tua lain juga merasa seperti itu tetapi mereka takut menyampaikan,” kata Risna, salah satu orang tua siswa diwawancarai Gopos.id.
“Dan ada salah satu orang tua siswa juga anaknya sudah tidak mau kuliah karena tidak bisa mengikuti jalur SNBP,” sambung Risna.
Mereka berharap pihak sekolah seharusnya lebih sigap dan bertanggung jawab dalam pengelolaan administrasi agar hak istimewa siswa tidak terabaikan. Harapannya pula, kejadian serupa tidak terulang kembali karena dampaknya sangat besar terhadap psikologis para siswa.(Arni/Mggopos)